Thomas Robert Malthus 1766 - 1834 |
Thomas Robert Malthus seorang sarjana/ulama yang berpengaruh di bidang ekonomi politik dan
demografi.
Teringat saat guru kami mengatakan teori Malthus yang menjelaskan
pertambahan penduduk adalah deret kali, sedangkan pertumbuhan pangan adalah
deret tambah.
Lebih jelas nya populasi memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan
pada kelas bawah mengalami kesulitan, rentan
terhadap kelaparan dan penyakit.
Peningkatan produksi pangan suatu negara, meningkatkan kesejahteraan
rakyat, dan menyebabkan pertumbuhan penduduk.
Kekuatan populasi adalah tanpa batas, penekanan tingkat populasi harus dibatasi oleh
sarana subsistensi.
Malthus menulis bahwa dalam periode kelimpahan sumber daya,
populasi bisa dua kali lipat dalam 25 tahun.
Populasi penduduk Indonesia;
Pada tahun:
1950 73 juta.
2000 209
juta Meningkat 186% untuk jangka waktu 50 tahun
2013 250 juta
2050 321 juta
2100 315 juta
Malthus menjelaskan pandangannya bahwa jika masyarakat
mengandalkan kesengsaraan manusia untuk membatasi pertumbuhan penduduk, maka
sumber penderitaan (misalnya kelaparan, penyakit, dan perang) akan pasti
menimpa masyarakat, seperti yang akan siklus ekonomi volatile.
Di sisi lain, "cek pencegahan" untuk populasi dengan
membatasi angka kelahiran, seperti program “Keluarga Berencana di Indonesia”,
dapat di pastikan untuk dapat mencapai standar hidup yang lebih tinggi , dengan meningkatkan
stabilitas ekonomi.
Ternyata konsep ini berlaku di desa-desa Sukabumi. Menyewakan lahan kepada petani penggarap dan
membagi hasil produksi berupa gabah/padi dengan pembagian satu pertiga bagian
pemilik lahan, satu pertiga bagian penggarap, dan satu pertiga lainnya adalah modal
awal. Modal awal utuk penggunaan biaya bibit, traktor, pupuk dan biaya
perawatan dan lain sebagainya.
Disewakan sebagai nilai lebih dari nyata produksi-sesuatu
yang disebabkan oleh kepemilikan bukan oleh perdagangan bebas. Menyewa mewakili
jenis uang negatif dan tuan tanah bisa mendapatkan
produksi lahan. Bertentangan dengan
konsep ini, Malthus mengusulkan sewa untuk menjadi semacam surplus ekonomi .
Mengenai kemungkinan membebaskan manusia dari batas-batas
ini, Malthus berpendapat terhadap berbagai solusi, adalah gagasan perbaikan pertanian yang bisa berkembang tanpa
batas.
Hubungan antara populasi dan ekonomi, Malthus menulis bahwa
ketika populasi buruh tumbuh lebih cepat daripada produksi makanan, upah riil
turun karena pertumbuhan populasi menyebabkan naik nya biaya hidup (yaitu, biaya makanan).
Kesulitan membesarkan keluarga akhirnya mengurangi tingkat
pertumbuhan penduduk, sampai populasi jatuh lagi mengarah ke upah riil yang
lebih tinggi.
Dalam edisi kedua dan selanjutnya Malthus lebih menekankan
pada pengendalian moral sebagai cara terbaik untuk mengurangi kemiskinan kelas bawah.
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar