Letusan empat gunung berapi besar di Indonesia.
Indonesia memiliki sedikitnya 129 gunung berapi aktif.
Letusan besar gunung berapi ini mampu memicu pendinginan global.
Gunung Rinjani,
Lombok adalah salah satu Kepulauan Sunda
Lesser.
Meletus pada tahun
1257 telah memicu episode
pendiginan global.
Gunung Agung,
Bali.
Meletus pada tahun 1963. Pada tanggal 18 Februari 1963,
penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah
Gunung Agung. Pada tanggal 24 Februari, lava mulai mengalir menuruni lereng
utara gunung, puing-puing terlempar sejauh 8-10 km ke udara. Menewaskan sekitar
1500 orang. Lahar dingin ditambah hujan deras menewaskan 200 orang.
Lava mengalir menuju
Pura Besakih, candi pemujaan umat Hindu Bali yang tetap kokoh berdiri. Masyarakat Bali mengaggapnya sebagai sebuah keajaiban.
Meletus pada tahun 1883 menewaskan
lebih dari 36.000 orang.
Letusan paling menonjol dari Krakatau memuncak dalam
serangkaian ledakan besar lebih dari 26-27 Agustus 1883, yang berada di antara
peristiwa vulkanik paling kejam dalam sejarah.
Letusan itu setara dengan 200 megaton TNT (840 PJ) , atau
13.000 kali hasil nuklir dari Little Boy bom (13-16 kt) yang menghancurkan
Hiroshima , Jepang, selama Perang Dunia II.
Ledakan dahsyat terdengar 4.800 km (3.000 mil) jauhnya di
Alice Springs , serta di pulau Rodrigues dekat Mauritius , 4653 km (2.891 mi)
ke barat.
Menurut catatan resmi 165 desa dan kota hancur, dan 132 rusak berat. Setidaknya 36.417 orang
tewas, dan lebih banyak ribuan luka-luka, sebagian besar dari tsunami yang
mengikuti ledakan. Letusan itu menghancurkan dua pertiga dari pulau Krakatau.
Dikenal karena letusan paling kejam dan di juluki “Pompei
dari Timur”.
Aktivitas vulkanik mencapai klimaks pada tanggal 10 April 1815 .
Volume letusan mencapai 160 km 3 (38 cu mi), Tambora
1815 ledakan adalah letusan gunung berapi terbesar yang tercatat sejarah .
Ledakan itu terdengar di Sumatera , lebih dari 2.000 km
(1.200 mil) .
Korban tewas
mencapai 71.000 orang.
Letusan menyebabkan anomali iklim global yang meliputi
fenomena yang dikenal sebagai " musim dingin vulkanik ": 1816 dikenal
sebagai " Tahun tanpa musim panas ".
Akibat dari letusan gunung Tambora, berpengaruh besar
pada cuaca di Amerika Utara dan Eropa..
Tanaman gagal dan kematian ternak di banyak belahan bumi utara , sehingga mengakibatkan kelaparan terburuk pada abad ke-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar