Tri Tangtu:
- Rama di JAGAD DARANAN, bertanggungjawab menentukan dan membentuk suatu ketentuan berdasarkan sifat dasar kebenaran untuk menjaga kemakmuran/ketenteraman. Memiliki sifat Asih bijaksana dengan spiritualisme yang tinggi.
- Resi di JAGAD KERTA, bertanggungjawab mempertahankan ketentuan berdasarkan sifat dasar kebaikan, untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Memiliki sifat Asah, berjiwa sebagai pendidik/guru yang berperan dalam bidangnya masing-masing untuk melatih keterampilan agar memiliki keahlian sesuai talenta.
- Ratu/Prabu di JAGAD PALANGKA, bertanggungjawab melaksanakan tugas Kepemimpinan berdasarkan sifat dasar guna manfaat. Memiliki sifat Asuh yang tugasnya mengayomi seluruh kegiatan tata negara dan menjaga sumber kekayaan negara, mereka disebut juga sebagai pamong
Sehingga Tri Tangtu merupakan gambaran kebaikan dan
kebenaran yang berguna manfaat. Asih,Asah,dan Asuh ini dikenal sebagai dasar
dari kehendak Tuhan atau hukum alam.
Tiga
kekuataan Purbatisti Purbajati i Bhumi Pertiwi, menghasilkan;
- Uga (perilaku)
- Ungkara (nasehat)
- Tangara (tanda alam)
Panyca Pasagi (Sir Budi Cipta Rasa Adeg) adalah lima
kekuatan dalam diri manusia:
- Raga, Sukma, Lelembutan/roh yang merupakan dasar kekuatan yang menentukan;
- Tekad
- Ucap Lampah Paripolah/tingkah laku
Hubungan manusia dengan sang Maha Pencipta(Gusti Hyang Widi
Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Buana), orang tua/leluhur, sesama manusia,
semua mahluk di alam semesta/jagat raya (Buana Pancer Sabuder Awun).
Tri Tangtu merupakan kekuatan sistem dalam gaya hidup yang
saling keterkaitan antar sifat baik benar dan ber
guna, sehingga tatkala Tri Tangtu
dapat dilaksanakan maka kekuatan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta dalam
diri, bangsa dan Negara serta Alam Kehidupan Buana Pancer Tengah, benar-benar
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya untuk hidup dengan damai dan sejahtera.
Tri Tangtu dapat dilaksanakan oleh manusia sebagai makhluk mulia yang memiliki kekuatan mengendalikan yang harusdidukung dengan kekuatan diri manusia itu sendiri (Raga Sukma
Lelembutan).
Manusia memiliki awal dan asal kekuatan yang telah diberikan oleh
Gusty Hyang Tunggal melalui kuasa dan kekuasaannya yaitu Ibu Bapak Leluhur
manusia itu sendiri(asal cahaya manusia).
Kekuatan Awal dan Asal yang bersumber dari Ibu Bapak
Leluhur tersebut adalah Sir Budi Cipta Rasa Adeg disebut sebagai Panyca Pasagi
(Catur Driya Panyca Pasagi).
Gaya hidup manusia
yang didasari kekuatan diri Panca Pasagy yang bersandarkan pada Tri Tangtu, akan
memiliki tingkat spiritual tinggi dengan selalu mengutamakan kebaikan,
kebenaran dan berguna, sehingga damai dan sejahtera dari Gusti Hyang Widi
dapat dicapai dalam hidup sebagai dalam
bentuk manusia sejati yang memiliki “jati diri” bangsa yang berpegang pada
kultur budaya asal.
Manusia sebagai mahluk mulia ciptaan Gusti Hyang Widi.
Purbatisti Purbajati i Sunda Sembawa Sunda Mandala bila dilaksanakan oleh para Pangagung mwah
Pangluhung Bangsa i Bhumi Pretiwi dalam memimpin bangsa dan Negara apat dipastika bahwa taraf
kehidupan rakyat akan sejahtera jaya sentosa, pemeritah yang berwibawa akan disegani oleh semua
bangsa di dunia
Seluruh umat manusia tunduk karena suka cita.
Sehingga dituturkan kembali sebagai “kidung luhung ti
karuhun”.
Dalam ajaran Sunda Wiwian dikenal tiga unsur dalam kahyangan
yang berhubungan TRITANGTU;
- Wenang adalah alam semesta sebagai kekuasaan “TUHAN sebagai sang Maha Pencipta).
- Kala adalah gambaran proses penciptaan
- Wening adalah manusia yang mencapai dimensi alam yang lebih tinggi
Tri Tangtu merupakan gambaran kebaikan dan kebenaran yang
berguna "bermanfaat”.
Inilah ajaran asli dari kultur budaya asal bangsa Indonesia yang
luhur.
Leluhur bangsa Indonesia adalah MAnusia UNGgul Raja dunia............
Ahuunngg…RaHayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar