Kosmoslogi ilmu pelajaran semesta alam. ilmu yang menurunkan ilmu/bidang ilmu lainnya di luar diri manusia. Bangsa Indonesia memiliki ajaran atau ilmu Tata Salira dalam ajaran kitab Nagarakertagama.
Bangsa yang telah mengenal bahwa manusia adalah miniatur dari kosmos itu sendiri.
Tata Salira adalah ilmu pengajaran menata diri sebagai mikrokosmos untuk hidup selaras dengan alam semesta(makrokosmos).
Bangsa lain di dunia mempelajari apa yang dilihat di luar diri, makrokosmos.
Tingkat kesadaran leluhur bangsa Indonesia sangat tinggi dapat dibuktikan dalam mitos, legenda atau cerita rakyat. Leluhur bangsa Indonesia melihat kosmos yang ada di dalam dirinya, mikro kosmos.
Manusia sebagai mahluk cahaya, dengan meningkatkan kesadaran manusia dapat menjelajah ke dalam dimensi yang lebih tinggi.
Raga sebagai wujud nyata manusia. Agar raga ini terjaga manusia membutuhkan makanan. Makanan yang di makan akan bersatu dengan raga.
Jadi mengapa ada kelompok spiritualisme yang mengharamkan beberapa jenis makanan..
Karena makanan yang di makan akan tersifati dalam polah tingkat (laku) manusia itu sendiri.
Penghargaan kepada alam semesta sebagai ciptaan Yang Maha Pencipta adalah wujud penghargaan kepada Sang Maha Pencipta.
Begitu pula untuk mengenal Sang Maha Pencipta adalah dengan mengenal ciptaanNYA.
Sangat sederhana.
Raga yang hidup adalah raga yang memiliki jiwa. Sukma memberi rasa atau sir pada jiwa dan raga.
Leluhur bangsa Indonesia mempelajari mikrokosmos. Mampu mengendalikan diri/mikrokosmos dalam kesadaran sejati untuk mencapai cahaya sejati atau cahaya Ilahi.
Menjadi manusia sejati itulah yang di sebut sebagai 'budha', manusia yang tercerahkan. Manusia yang memiliki budi-pekerti.
Unsur kosmos tersifati pada diri manusia. Manusia harus dapat menyeimbangkan/harmoni atau selaras ke dalam dan ke luar dirinya.