Minggu, 18 September 2022

Dogma agama, gaya hidup dan system perbankan.

Dogma agama yang di dukung dengan sistem perbankan telah merubah tatanan hidup umat manusia secara global. Gaya hidup konsumerisme.

Para penjual asuransi surga dan neraka, telah berhasil menciptakan orang-orang tamak untuk serakah, sehingga mampu membeli surga.

Era perbudakan tambang terjadi di saat terciptanya tarikh Masehi, dengan munculnya agama.
Sejak kekaisaran Romawi, uang dalam bentuk logam emas, perak dan tembaga digunakan sebagai alat tukar atau mata uang.

Perbudakan tambang merajalela diseluruh dunia, berebut logam mulia. Rakyat dari kerajaan yang terkalahkan menjadi budak tambang. 
Dogma agama menjadi alat untuk tunduk dan patuh sebagai budak. Dengan iming-iming surga dan di takut-takuti neraka. Penghiburan bagi budak tambang. 

Abad IX bangsa Cina menciptakan kertas. Dimulailah era beredar nya Uang kertas.

Konferensi Asia Afrika membuka mata bangsa Eropa. Tambang emas hanya ada di benua Asia dan Afrika. Bangsa Eropa sadar dan menggunakan kertas dalam bentuk perjanjian/obligasi untuk merampok harta negara-negara Asia dan Afrika.

Produk tambang terutama emas saat itu dijadikan jaminan/kolateral dalam pencetakan uang kertas. 

Dominasi bankster dengan Federal Reverse berhasil menguasai dunia, mencetak uang kertas tanpa kolateral dan mengendalikan "nilai mata uang".

Pada akhirnya berkembanglah sistem perbankan dan ilmu ekonomi yang merupakan pseudosains yang berhasil membuat umat manusia menjadi budak ekonomi global. 

Dukungan sistem perbankan memudahkan gaya hidup dengan jaminan hipotik untuk memenuhi hasrat gaya hidup yang di ciptakan para bankster membuat banyak orang terjerat hutang.

Keuntungan para bankster yang menguasai dan mengendalikan nilai mata uang(value of money), berhasil memperbudak umat manusia di bumi ini melalui sistem perbankan.

Tatanan hidup berubah.
Pandemi covid-19 mampu merubah gaya hidup tatanan global. 
Berpikir positif dalam musibah menjadi anugrah.
Saat pandemi, tatanan hidup global berubah secara drastis.
Dipaksa dan terpaksa, menjalankan hidup di masa pandemi melalui online. 
Perubahan drastis, semua dimampukan meraih dunia maya, dari anak-anak hingga dewasa.

Kondisi dan situasi yang memicu perubahan tatanan hidup global.

Transaksi perbankan dilakukan secara online, menjadi ladang subur tumbuhnya jasa keuangan.
Uang tidak lagi sebagai alat tukar/currency tapi uang telah menjadi komoditi.

Mata uang dunia maya atau mata uang krypto dengan perlahan dan pasti akan menghancurkan sistem perbankan.

Beberapa sisi positif dari mata uang krypto; 
 • Riwayat transaksi  mata uang kryto dapat di akses oleh siapa saja.
 • Nilai mata uang tidak dapat dikendalikan oleh perorangan atau lembaga.
•Tidak membutuhkan pihak ke tiga, transaksi dilakukan langsung dari pengirim kepada penerima, dsb.

Siapa yang berani korupsi?, terlacak.

Saat ini dan dominasi mata uang dunia dalam bentuk USD harus segera diakhiri. Istilah nya adalah mata uang fiat.  Nilai mata uang fiat dikendalikan oleh Federal Reverse milik Freemason, telah membuat bangkrut negara-negara di dunia.
Tanpa sadar perbudakan ekonomi secara global sedang berlangsung dan akan berakhir saat umat manusia di muka bumi ini menggunakan mata uang kryto.

Umat manusia di bumi ini tifak menyadari bahwa perang ekonomi global untuk menghancurkan sistem perbankan sedang berlangsung.

Beberapa negara sudah men sahkan mata uang kryto sebagai alat transaksi yang sah.

Umat manusia di bumi ini akan sejahtera bersamaan dengan hancurnya sistem perbankan.

Kesejahteraan  umat manusia di bumi ini akan tercapai. Mata uang krypto tak memberi celah bagi koruptor dan manipulator.

Negara Islandia sebagai contoh negara yang menghukum gantung para bankster dan menggunakan mata uang krypto sebagai mata uang negara telah berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat dan  kejahatan punah dengan sendiri nya.

Semoga segera terjadi di bumi Indonesia yang kita cintai ini. 

Salam.


Demonstrasi ala hacker Bjorka, menuju teknokrasi.

Selamat tinggal demokrasi, selamat datang teknokrasi.

Sistem pemerintahan demokrasi memicu demonstrasi  sebagai wujud ketidak puasan terhadap oknum pejabat yang berwenang dalam mengelola tatanan negara.

Di awal pemerintahan republik, kekuasaan ada di tangan rakyat, mengacu pada UUD'45 dan GBHN.

Rakyat masih memiliki kekuatan untuk melakukan demonstrasi bila oknum pemerintah menyeleweng dari tatanan negara.  

Seiring berjalan nya waktu kekuasaan presiden sebagai pemimpin negara memiliki kekuasaan lebih karena sokongan dana dari pengusaha.  Banyak institusi negara mandul di tempat yang subur. 
Korupsi merajalela. Hak rakyat di rampas.

Rakyat bersatu mengkritik kebijakan pemerintah yang merugikan/merampas hak rakyat, dengan melakukan demonstrasi, menjadi tak berguna, karena institusi negara mandul, sarang koruptor.

Di awal milenia ke tiga ini Aksi  demo hanya dipandang sebelah mata oleh pemerintah yang sangat berkuasa. Demonstrans hanya dapat berdemo di panggung yang dijaga ketat oleh aparat. Sangat miris.

Pendemo tak ubah nya seperti topeng monyet atau  tontonan di media sosial yang penuh dengan hiruk pikuk komentar netizen.

Kebijakan pemerintah tetap berjalan.
Kekuasaan ada di tangan rakyat menjadi tak terbukti.

Runtuhnya struktur pemerintahan yang berbentuk republik.
Oknum pejabat berwenang menyelewengkan kekuasaan nya membentuk lingkaran setan melalui peraturan baru menciptakan undang-undang baru atau keputusan presiden untuk memperkuat posisi golongan nya.

Rakyat semakin tertindas dan tak berdaya, demo menjadi tak berguna.
Tak membuat pemerintah bergeming, oknum pejabat berwenang berpesta di atas penderitaan rakyat.

Serangan siber ternyata mampu mengguncang oknum pejabat berwenang. Menyingkap kebusukan etika moral  dan material oknum pelaku melalui media sosial menjadi cara efektif untuk membuat oknum pejabat berwenang terpaksa dan dipaksa untuk mundur dari kekuasaan nya dengan membeberkan bukti di media sosial.

Teknologi dunia maya menjadi media untuk menyampaikan apresiasi kepada pemerintah, diterima atau tidak. 

Hacker Bjorka memberi saran kepada pemerintah untuk mengamalkan Pancasila dan menempatkan posisi jabatan kepada orang yang ahli di bidang nya.

Selamat datang teknokrasi setelah 77 tahun demokrasi di Indonesia hanya menghasilkan ketidak adilan atas kekayaan nusantara milik rakyat Indonesia. Rakyat kecil hidup menderita di atas kekayaan Ibu Pertiwi yang dikuasai segelintir golongan pengusaha dan oknum pejabat yang berwenang.


Salam.




Jumat, 16 September 2022

Bjorka vs Satoshi Nakamoto

Membaca dan menonton berita tentang peretas yang meretas data pribadi dan atau meretas data lembaga  suatu negara dengan lugas dan cerdas tak akan mampu di lakukan oleh orang biasa.

Kecerdasan Bjorka meretas data negara, mewakili kegelisahan rakyat yang tak berdaya menghadapi oknum pejabat pemerintah yang tidak peduli pada kesejahteraan rakyat. 
Rakyat hanya dapat ternganga melihat institusi negara yang mandul di tempat subur. 
Kambing hitam, rakyat kecil sering tak berdaya di jadikan  tumbal menutupi kebobrokan oknum pejabat berwenang dalam lingkup pemerintahan negara.

Para oknum pejabat berwenang menyelewengkan wewenang jabatan, terbuai kemudahan meraup keuntungan pribadi, memperkaya diri dan selamat sampai tujuan karena kekuasaan di pundak nya.

Rakyat hanya dapat ternganga tak mampu berbuat apapun, rakyat menderita oleh sistem pemerintahan yang dapat berubah dan di rubah demi kepentingan pribadi oknum pejabat yang berkuasa.
Oknum pejabat yang berwenang menyelewengkan jabatan nya dan membuat peraturan yang berpihak kepada pengusaha.
Oknum pejabat yang berwenang mampu membungkan aparatur negara dengan uang haram hasil kerjasamanya dengan pengusaha, mempertahankan jabatan dan membuat lingkaran setan dalam sistem pemerintahan membuat negara hancur.

Selama oknum pejabat negara atau pemerintah masih menjadi pimpinan puncak, maka akan semakin kuat lingkaran setan yang diciptakannya.

Sudah dapat dipastikan, rakyat menjadi miskin dan  menderita.

Oknum pejabat berwenang lupa, bahwa kekuasaan terbesar ada di tangan rakyat.
Lingkaran setan yang di bangun oleh oknum pejabat yang berwenang sudah terlalu kuat dan besar.

Maka dari itu rakyat harus bersatu. Bukan hal yang mudah. Berjuang melawan bangsa sendiri.

Demonstrasi yang di lakukan sia-sia belaka, terlalu kuat dan berkuasanya oknum pejabat yang berwenang. Demonstrasi hanya di anggap nyamuk yang mengganggu tetapi tidak berpengaruh. Cukup di singkirkan, dan apresiasi rakyat tak digubrisnya.

Adanya sosok peretas digital seakan tampil menjadi sosok pahlawan yang di nantikan oleh rakyat.
Peretas berhasil membobol aib ketidak adilan terhadap rakyat dalam segala bidang.

Bobroknya sistem pemerintahan, berhasil di angkat dalam dunia maya, menjadi opini masyarakat.

Rakyat mengawal kasus melalui opini, berharap oknum pejabat berwenang masih memiliki rasa malu bila borok nya di buka oleh peretas dunia maya.

Selama oknum pejabat berwenang masih menduduki pucuk pimpinan kekuasaan negara masih bercokol, jangan berharap banyak.  Karena oknum yang pemalu itu hanya berganti baju saja. Tetap tak akan memiliki wewenang, dan tak akan mampu mengubah keadaan.

Rakyat Srilanka, telah berhasil  membuat pucuk pimpinan negaranya melarikan diri dari negaranya.
Rakyat berhasil merebut kembali tanah airnya.

Siapakah Satoshi Nakamoto pencipta mata uang krypto, sampai saat ini pun tak pernah terungkap identitasnya.

Siapakah Bjorka, peretas dunia maya, semoga identitas nya tak akan pernah terungkap, karena banyak rakyat teraniaya berterimakasih pada sosok Bjorka sang peretas. 

Salam.




Jumat, 09 September 2022

Siapa.

Nabi Hidir, Plato

Presiden Soekarno, Gajah Mada, Prabu Siliwangi

Nabi Sulaiman
Sultan Agung
Paku Alam X/Hangabehi




pepeling Galungung

hana nguni, hana mangke
tan hana nguni, tan hana mangke
aya ma baheula, aya nu ayeuna
hanteu ma baheula
hanteu tu ayeuna

hana tunggak, hana watang
tan hana tunggak, tan hana watang
hana ma tunggulna, aya tu catangna
hana guna, hana ring demakan
tan hana ngun, tan hana demakan

ingSUmMeDANGan

Sir budi cipta rasa
Sir rasa papan raga
dzat marifat wujud kula 
maring Purbawisesa
Terahwisesa
Ratu Galuh.

Pepeling Tajimalela:

Sumanget ka Sumedangan
tara ngukut kanti risi
tara reuwas ku beja
sikepna titih caringcing
jauh tina hiri dengki
nyekel tetekon nu luhung
gagah bedas tanpa lawan
handap asor, hade budi
kaSABARan nyata, elmu katunggalan

Sumedang rang rang;

gunung di tugaran
tatangkalan di tuaran
cai kasaatan
sawareh pangagung unggah paliwat tangan
teu saetik rahayatna nu balangsak
nu jadi marga lantaran
patetongan,
teu layeut jeung duduluran
pagirang-girang tampian

deudeuh teuing Sumedang
deudeuh teuing Ki Sunda
mugia Sumedang sirungan
mugia Sumedang daunan
mugia Sumedang kembangan
mugia Sumedang buahan

rahayu Sumedang
rahayu Ki Sunda
rahayu, rahayu, rahayu