Senin, 06 Maret 2017

SUMBER MANUSIA???

Kaget juga melihat seorang Papua "menangis", bercerita tentang TKW!.
Kata "SUMBER" jujur sering terdengar;

  • Sumber Energi
  • Sumber Devisa
  • Sumber Daya Manusia
"SUMBER MANUSIA", terperangah mendengarnya!!.

Mau jadi apa bangsa ini bila wanita-wanita atau perempuan produktif di kirim sebagai TKW?.
Banyak kasus yang dihadapi dari penyiksaan sampai ranah hukum.
TKW pulang ke TANAH AIR di sebut sebaga "pahlawan devisa" adalah hal picik. Paradigma yang layak di kaji ulang.

Menyusuri jalan di desa-desa.............. yang agak jauh terpencil, nyaris hilang pemandangan wanita usia produktif. Tergiur oleh gaji yang tak seberapa mereka rela menjadi TKW.

Seorang "supir angkot", dengan wajah tampak kusam bercerita tertahan.
"mengizinkan istrinya untuk pergi ke negri asing sebagai TKW", dengan konsekwensi nya adalah "aa akan menikah lagi".
Konsekwensi yang bagus!, 

Seorang mantan TKW yang sudah pulang kembali ke desa mengatakan dengan "KETUS", "TIDAK USAH BERGAYA PULANG DARI NEGRI ASING SEBGAI TKW, BUKANKAH HANYA BEKERJA MEMBERSIHKAN KAMAR MANDI ALIAS WC".

Rasa nya tidak berlebihan ucapan seperti itu, untuk menyadarkan arti, "LEBIH BAIK MENJADI RAJA DI DESA SENDIRI DARI PADA JADI KACUNG DI NEGRI ORANG".

Teteh yang cukup pandai!.

Suatu hari pemuda-pemuda asing mengatakan bahwa "INDONESIA adalah negri yang masih kental dengan ilmu mistis "TELUH", yang di sambut dengan anggukan bersemangat dari Teteh pemberani.

Saat salah seorang pemuda berusaha mengganggu nya  Teteh Pemberani mengancam, "JANGAN MACAM-MACAM, NANTI KAMU SAYA TELUH".

Senjata ampuh Teteh pemberani menjaga harga diri nya sebagai seorang wanita, dan berhasil kembali ke desa "TANPA NODA".

Sekarang Teteh pemberani menjadi buruh membuat kipas bambu dengan upah kecil, tapi hidup bahagia dengan suami dan anak-anak tercinta yang dirawatnya disela kesibukan nya bekarya menambah penghasilan membantu suami.
Menjadi "WANITA SUMBER MANUSIA", mendampingi, mengasuh dan mendidik anak-anaknya dengan tatakrama dan budi pekerti warisan leluhur.
Jauh lebih BERHARGA dan  LEBIH MULIA dari upah "MENCUCI KAMAR MANDI ATAU WC" DI NEGRI ORANG sebagai TKW.

Salut Teh Yanti!, hidup memang penuh perjuangan!.
Semoga kehidupan keluarga Teh Yanti  berubah bertambah baik.

Sampurasun..........................