Kamis, 06 Mei 2021

Spiritualisme vs Materialisme

Diakhir milenia ke dua umat  manusia di bumi terjebak dalam lingkaran  spiritualisme dan materialisme.

Globalisasi Abrahamic spiritualisme nyaris men"dogma" umat manusia dengan asuransi kebakaran neraka dan nikmatnya surga.

Manusia telah diiming-imingi indah nya surga dan di takut-takuti api neraka. 

Pada kenyataannya hidup di bumi saat ini banyak orang yang hidup miskin akibat   sistem ilmu pengetahuan palsu. Salah satu ilmu pengetahuan palsu adalah ilmu ekonomi atau sistem perbankan.

Manusia telah melupakan ilmu pengetahuan yang sesungguhnya ada di alam semesta.

Pendidikan universitas yang ada telah menyeleweng dari pendidikan universal(semesta), pseudosains mendominasi universitas menyiapkan  manusia  menjadi  BUDAK industri/big industri atau KACUNG kantor yang "taat dan patuh". Dogmatis spiritualisme mampu mematikan OLAH PIKIR manusia. 

Pseudosains  sistem ekonomi terlalu pandai menghitung keuntungan dalam sisi materi semata.  Exploitasi alam semesta/universal demi keuntungan material.

Spiritualisme dan materialisme tumbuh subur dengan  tersedianya budak-budak siap pakai lulusan  universitas. Penjajahan ekonomi secara global. 

Exploitasi alam semesta dinikmati segelintir elite global.

Akibat dari exploitasi alam besar-besaran tanpa memperhitungkan keseimbangan alam telah menjadikan bencana alam terjadi di mana-mana.

Hal terbodoh yang dilakukan orang -orang terhadap perut bumi ini adalah pertambangan emas.

Emas di angkut dari perut bumi di taruh di gudang-gudang dengan biaya perawatan dan penjagaan yang mahal. 

Dengan dalih emas  menjadi acuan bagi nilai mata uang. 

Segelintir elite global/bankster berhasil menguasai kekayaan bumi ini dan berhasil mengendalikan nilai mata uang. 

Menjadikan negara-negara di dunia  menjadi miskin dan bangkrut.

Selamat datang milinia ke tiga..........

Seperti yang di ramalkan oleh Notradamus bahwa aliran agama atau spiritualisme akan .....

atau

Sebagai bangsa Indonesia pasti akan ingat pesan, "Sabdo Palon" mengembalikan ke pada agama "BUDI" atau spiritualitas. 


Spiritualitas vs dematerial.

Spiritualitas budaya lokal di seluruh belahan dunia atau  sering di sebut shamanic, okultis, helenistik atau bahkan perdukunan selalu diindentik dengan sesuatu yang  negatif.  Padahal ternyata banyak ilmu sejati untuk kehidupan manusia  mencapai tujuan setelah kehidupan di bumi.

Ingat film Batman saat Joker mengatakan akan meracuni umat manusia melalui media Memang Joker telah berhasil meracuni umat manusia melalui dogma.

Demi kepentingan pundi-pundi elite global, 600 ilmuwan Negara Iran dibantai hanya karena penemuan mereka tentang hydrantana atau air sebagai bahan bakar. 

Hanya karena kekawatiran elite global tidak dapat menjual emas hitamnya alias minyak bumi. 

Termasuk Nikola Tesla yang dikucilkan karena penemuan  mobil listriknya nyaris 150 tahun lalu.

Bayangkan berapa dekade terakhir banyak kepentingan elite global demi meraih keuntungan dengan membodohi umat manusia di bumi ini.

Ilmuwan sejati Nikola Tesla mengatakan bahwa alam semesta ini adalah gelombang elektro magnetik

Ungkapan Nikola Tesla pula bahwa, "setiap laki-laki di bumi ini dapat menjadi BUDHA". Manusia adalah mahluk cahaya dan manusia harus dapat kembali kepada cahaya asal.

Ajaran BUDI yang di maksud Sabda Palon adalah seperti yang di ungkapkan NIKOLA Tesla. Bahwa setiap laki-laki di bumi bisa menjadi BUDHA.

Budha di sini adalah manusia yang tercerahkan, manusia yang sudah mencapai purwadaksina atau manusia yang mencapai tingkat dewata.

Materialis mengikat manusia dibumi dengan gravitasi, dematerialis menjadikan manusia antigravitasi.

Jadi sebenarnya bukan hal yang aneh bila ada manusia yang dapat terbang atau tele... tele... dan tele lainnya.

Spiritualiatas adalah pengetahuan/ajaran hukum pasti  yang ada di alam semesta.

Contoh sederhana, mengapa orang Baduy, Banten mampu berjalan sampai ratusan kilometer.

Kemampuan otak manusia yang tak terbatas adalah jawabannya. 

Disertai pengetahuan manusia Baduy terhadap alam semesta, hidup selaras dengan alam. 

Saat mengambil nafaspun diselaraskan dengan langkah kaki, sehingga membuat mereka tahan berjalan lama.

Itu yang di alami penulis saat  turut serta berjalan untuk jarak yang cukup jauh. 

Hidup beberapa lama  bersama suku adat di Banten memberi kan pengalaman luar biasa.   Kesadaran semesta atau kecerdasan alam masih dimiliki oleh manusia-manusia adat lokal sampai saat ini.

Mereka mampu membaca hurup semesta.

Daya kerja otak orang Baduy belum tercemari aneka produk industri. 

Banyak berbagai  jenis produk industri  yang mematikan fungsi kecerdasan.


Kembali kepada materialisme atau identik dengan sistem ekonomi atau uang.

Materialisme sangat erat hubungannya dengan uang fiat. Uang yang di cetak dengan kolateral emas, telah merusak bumi ini dengan pertambangan emas di Asia dan Afrika. Sejak Konferensi Asia -Afrika harga emas merangkak naik.

Banyak manusia dijadikan budak tambang.

Dematerial sekarang di dukung dengan adanya mata uang digital atau mata uang krypto. Mata uang  krypto dengan nilai uang yang tidak dapat dikendalikan oleh  perorangan atau lembaga.

Nilai mata uang krypto harga nya ditentukan oleh pasar global.

Sehingga sudah dapat dipastikan emas tidak akan ada harganya lagi. 

Harapan besar pada mata uang krypto adalah  exploitasi tambang tak akan terjadi lagi.

Tak ada lagi perbudakan di muka bumi  ini, sehingga dapat tercapai seperti judul dari blogger ini;

FINANCIAL FREEDOM FOR ALL.

Damai sejahtera di bumi ini bagi semua mahluk yang hidup di bumi ini.

Semua mahluk hidup selaras dengan alam semesta.


Rahayu...... 

Sampurasun.