Jumat, 18 Mei 2018

TATANAN HIDUP MANUSIA

Tatanan hidup manusia berubah drastis dalam milenia baru ini,
Manusia sebagai mahluk paling sempurna ciptaan Yang Maha Kuasa, sempurna di dalam semua nilai. Nilai kebaikan dan sekaligus dengan nilai kejahatan.

Ilmu pengetahuan palsu ditanamkan hanya untuk eksploitasi manusia lainnya, dan hasilnya adalah "perbudakan global".

Peradaban manusia tertanam di dalam kultur budaya asal manusia di muka bumi ini.
Dalam kultur budaya peradaban manusia menurunkan nilai-nilai positif  damai -sejahtera umat manusia hidup di muka bumi ini, selaras harmonis dengan alam semesta.

Segelintir  manusia yang pintar keblinger telah memanfaatkan kepandaiannya untuk mengeksploitasi sesama umat manusia, bumi berserta isisnya melalui ilmu pengetahuan palsu.

Ilmu pengetahuan palsu   menjauhkan hidup manusia dari nilai-nilai "spiritual".
Kekuasaan, tamak dan serakah  telah merubah tatanan hidup manusia di muka bumi, manusia digiring menjadi "objek" dalam perbudakan sistem  ekonomi.

Kekayaan alam dieksploitasi secara berlebihan tanpa memikirkan kesenjangan alam.
"Emas di tambang dari dalam perut bumi hanya untuk di simpan di gudang-gudang dengan penjagaan ektra ketat", pandanglah kebodohan manusia yang pintar ke blinger karena ilmu pengetahuan palsu!.

Apakah manusia hidup dari "emas", manusia hidup dari "TANAH AIR".
Tanah yang mengeluarkan segala tumbuhan untuk makanan manusia dan binatang.
Air adalah unsur yang dibutuhkan semua mahluk hidup di bumi ini.

Indonesia adalah bangsa yang memiliki peradaban tinggi, kalimat; "TANAH AIR INDONESIA".
Indonesia adalah sumber kehidupan umat manusia, sumber peradaban manusia.

Rakyat Indonesia hidup sejahtera 
"TANAH AIR INDONESIA".  sangat kaya raya.
"TANAH AIR INDONESIA" dengan kesenjangan hidup  dengan Bhineka Tunggal Ika dalam pedoman hidup ber "PANCASILA" di bawah lambang bendeRA "MERAH PUTIH".

Rakyat Indonesia telah melupakan peradaban leluhur bangsa dan bangga akan peradaban dan budaya asing yang sudah dapat di pastikan tidak akan selaras untuk bumi INDONESIA.

Tatanan hidup gotong royong dengan menjalankan  ajaran TRI MULIA "silih asih - silih asah - silih asuh", sirna oleh tatanan hidup global yang individualis.

Manusia telah kehilangan "kebebasan hidup", karena "EKONOMI".
Waktu merenung tak ada lagi, hati dan pikirannya telah menyembah berhala "UANG dan MATERI".
Umat manusia di muka bumi ini telah terbelenggu  dalam "perbudakan ekonomi", hidup hanya untuk mencari uang dan uang untuk di dapat dan di habiskan untuk membeli produk-produk industri.

Sehingga tak ada lagi "kehidupan", karena tatanan hidup global menjadikan manusia sebagai "objek".

Manusia adalah mahluk "spiritual", meningkatkan kesadaran dengan meningkatkan gelombang elektromagnetik sipritual  mampu memberi damai kepada umat manusia dan menjadi "MANUSIA" hakiki yang mengerti arti "MANUSIA" sebagai mahluk yang memiliki harkat dan martabat.

Tanpa mengenal diri sebagai "MANUSIA", akibatnya nya adalah hancurnya bumi ini!!!!

Sampurasun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar