Jumat, 07 Mei 2021

ALKIMIA TATAR SUNDA

Keselarasan atau harmoni dalam alam semesta  disebut kosmos atau makroKOSMOS.

Menurut Aristoteles salah seorang alkimiawan Yunani mengatakan bahwa alam semesta terdiri dari empat unsur , yaitu;

  1. tanah
  2. udara
  3. air 
  4. api

Dalam  kitab SIKSA KANDA NG KARESIAN,   alam semesta terdiri dari  lima unsur atau pancabyapara, yaitu;
  1. Tanah
  2. Air
  3. Cahaya
  4. Angin
  5. Angkasa

Ke lima unsur MAKROkosmos ini dimiliki manusia atau miniatur alam semesta adalah tubuh manusia, sebut saja MIKROkosmos.

Tubuh manusia adalah gambaran mikrokosmos  alam semesta, yaitu;
  1. Yang di aku tanah  adalah kulit
  2. Yang di aku air adalah darah dan ludah
  3. Yang di aku cahaya adalah mata
  4. Yang di aku angin adalah tulang
  5. Yang di aku angkasa adalah kepala

Alkimia adalah perubahan unsur semesta ke dalam bentuk lainnya atau sekarang di kenal dengan istilah transformasi. 

Sebagai contoh tranformasi sederhana yaitu  saat ulat berubah menjadi kupu-kupu atau disebut juga metamorfosa.
Kepompong adalah  proses  metamorfosa dari ulat menjadi kupu-kupu.

Seperti proses  kepompong dalam metamorfosa ulat menjadi kupu-kupu, manusia dapat mempelajari proses metamorfosa tersebut.

Proses metamorfosa pada diri manusia dapat dilakukan dengan membersihkan "HATI". 

Hati yang bersih akan terpancar dalam sorot mata (cahaya).
Hati yang bersih menjadikan pikiran bersih(angkasa). 
Dalam hati yang bersih dan pikiran yang bersih dengan sendirinya  unsur tanah, air dan angin  menjadi bersih juga atau dalam istilah seharian "sehat lahir dan batin".

Manusia berhutang nafas  pada Sang Maha Pencipta.
Manusia harus membayar hutang nafas tersebut dengan cara melaksanakan "TRIMULIA", yaitu ajaran SILIH-ASIH, SILIH-ASUH, SILIH ASAH.

Silih Asih.
Asih atau dalam bahasa spiritulisme "kasih", Asih terhadap sesama manusia, asih terhadap semua mahluk ciptaan GUSTI. Melaksanakan rasa kasih atau welas asih tidaklah mudah. Belajarlah untuk mengasihi musuh.

Hati yang bersih  akan dapat melakukan itu semua. Bila kita hanya memilik rasa asih kepada  saudara atau orang yang kita kenal, penjahat sekalipun memiliki hal yang sama. 
Silih asih dapat dilakukan oleh hati yang bersih dengan mengasihi sesama dan semua mahluk ciptaan GUSTI.

Sebagai contoh;
Saat Nabi Ayub terusir dari keluarganya karena tubuhnya penuh borok, Nabi Ayub melihat belatung-beatung pada boroknya. Nabi Ayub sadar ternyata hanya belatung-beatung itu yang setia menemaninya. Nabi Ayub  dengan penuh rasa kasih, ikhlas  mengizinkan belatung-belatung  itu  makan pada borok-boroknya.  

Contoh lain adalah nyamuk yang sehari-hari sangat mengganggu terutama di saat malam. Apakah pernah terpikirkan kalau nyamuk mempunyai pikiran seperti  orang  mengatakan "membasmi nyamuk". 
Bagaimana kalau nyamuk itu mengatakan "membasmi manusia". 
Pada akhirnya ada nyamuk demam berdarah yang "membasmi manusia".

Ternyata untuk memahami alkimia,  merubah suatu energi kedalam bentuk lain,  bersiaplah untuk menerima gelar "anda gila".

Cobalah terjemahkan  hati dan pikiran bersih.
Dalam istilah bahasa SUNda ada kata RUMASA. Rumasa adalah berpikir dalam posisi terbalik. 
Merubah energi keinginan nyamuk untuk mengigit.
Sadari bahwa nyamuk sebagai mahluk hidup harus makan, sebagai kodrat nyamuk makanannya adalah darah segar manusia.
Artinya secara insting nyamuk akan mendekati manusia untuk menghisap setitik darah segar manusia.
Cobalah katakan kepada nyamuk; "silahkan makan dan pergilah".
Amatlah apa yang terjadi!....

Impossible jadikan I'm possible.
Atau dalam bahasa spiritualisme. "Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin".

Itu hanya contoh kecil yang dapat dilakukan, berarti tak ada  hal yang mustahil. 
Melalui mata manusia dapat memancarkan gelombang energi cahaya atau gelombang energi lainnnya.

Jadi bukanlah hal mistis bila manusia mampu men-tranformasikan unsur alam semesta dan merubahnya kedalam bentuk lain. Itulah  yang disebut alkimia.

Sebagai ciptaan Sang Maha Pencipta yang sempurna, manusia memiliki kemampuan yang tidak terbatas
Bukankah dalam Kitab Suci di sabdakan, "bila iman mu sebesar biji sesawi saja, gunung bisa engkau pindahkan".

Betapa besar anugrah Sang Maha Pencipta kepada manusia. 

Kunci dari alkimia adalah kebersihan hati.


Alkimia menjadi bagian beberapa seni dalam kehidupan manusia, di antaranya;

  • seni pengobatan
  • seni bela diri
  • seni hurup(membaca semesta)
  • dsb.

Mengenal alam semesta adalah dengan mengenal diri sendiri, caranya adalah:

  • Meningkatkan kesadaran(conscious) 
  • Membangunkan jiwa(awekening)
  • Tercerahkan(enlightened)
Manusia yang memiliki kesadaran keselarasan semesta adalah manusia yang dapat mengendalikan dirinya yang merupakan mikrokosmos. Maka tanpa disadari ia akan mampu mengendalikan makrokosmos.

Saat ini banyak manusia yang jiwanya tertidur oleh dogmatis. Merasa tenang telah mampu membeli asuransi surga/neraka. Dan  merasa benar.

Dalam kesadaran yang terus meningkat manusia akan mencari kebenaran sejati untuk mencapai cahaya.


Manusia berhutang nafas kepada Sang Pencipta.

Sebagai mahluk cahaya manusia harus dapat kembali kepada cahaya asal.


Beberapa contoh alkimia Tatar Sunda.

Dalam seni pengobatan.
Yang diaku tanah adalah kulit, yang diaku air adalah ludah dan darah. Saat orang digigit tawon atau serangga apapun ludahilah tanah dan gosokan pada bagian gigitan tadi. Niscaya kulit tak akan mengeluarkan efek akibat gigitan.

Dalam seni  tari.
Gerakan harimau atau gerakan burung merah keindahan Sang Maha Pencipta dituangkan dalam seni gerak tari.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar