Rabu, 15 Agustus 2012

Siapkah provider menjadi pulsa "changer".

Klik di sini dapatkan bonus CASH dari survey online....



"Shadow Economic".

Menengok kebelakang di awal abad 20 atau tahun 1928 terjadi reolusi industri di Amerika yang berimbas pada hancurnya pemerintahan Tzar Rusia pada tahun 1931 oleh Lenin-Stalin. Disusul Itali oleh Mussolini  dan Jerman oleh Hitler dengan kekuatan senjata perang yang berlanjut dengan bom atom di Nagasaki -Hirosima di tahun 1945. Dilanjutkan dengan bom nuklir/napalm dalam perang Vietnam dan ...... perang Irak-Iran dan dengan hancurnya Twin Tower di Amerika.

Kekuatan senjata memegang peranan sangat penting dalam semua peperangan itu.

Sekarang di era awal milenium ketiga, perang masih tetap terjadi dan mungkin akan lebih mengerikan lagi.
Bukan senjata yang menjadi mesin pembunuh manusia tetapi "ekonomi".
Bukan perang rasial tapi komunitas.

Hitech informasi dan telekomunikasi menjadi kekuatan baru yang mengantikan kekuatan senjata.

Pintas transaksi ekonomi akan merubah tatanan perekonomian secara global.
Fungsi bank sebagai "pihak ketiga" dalam transaksi ekonomi yang berjalan selama ini akan tergeser oleh hitech new era internet.
Dan pegawai/pekerja alan tergantikan oleh robot.

No.hp sudah mulai menggeser fungsi  no. rekening bank.
Transaksi keuangan  "online-ontime" berupa "nominal pulsa" yang berlaku lintas negara dalam jaringan internet.
Berapa biaya yang harus di keluarkan pemerintah untuk mengetahui/monitoring transaksi ekonomi (shadow economic) yang sedang terjadi.

Posisi money changer secara perlahan tersisih oleh "pulsa changer".
Siapkah provider mengambil alih posisi sebagai "BANK"?.

Jangan terlena!!!.
Bentuk badan usaha saat ini sangat cepat tumbuh dan cepat pula hancur.
Peluang usaha hanya sesaat dan cepat tergantikan dengan teknologi yang sangat cepat berkembang.

Penggangguran sudah pasti akan lebih banyak lagi yang secara tidak langsung akan memicu pada tindak kejahatan.
Dibutuhkan kebijakan pemerintah untuk mengatur ulang tatanan peraturan pertanahan agar Indonesia bisa kembali menjadi negara agraris dan swapangan.
Karena kekuatan pangan menjadi salah satu kekuatan ekonomi rakyat Indonesia menghadapi globalisasi.

Dengan kemajuan hitech di new era internet telah melahirkan raja2 kecil baru yang siap melahap kebodohan dengan segala iming2 bahwa dunia maya/internet adalah tambang uang.
Masuk dan terjunlah dalam dunia maya sebagai raja kecil.
Daripada menjadi prajurit yang terlena oleh iming2 teori  "brainwash" yang hanya membuang waktu percuma.
Bila saja pendidikan di Indonesia lebih baik dapat dipastikan rakyat Indonesia tak akan mudah di jajah oleh raja2 kecil di new era internet ini.
Hal yang paling kecil dan utama tentu saja pendidikan dasar.
Pendidikan yang mengaju kepada pendidikan tenaga siap pakai tak relevan lagi.
Pendidikan harus lebih mengarah kepada kemandirian.
Kemandirian akan dapat dicapai dengan kebijakan pemerintah yang adil demi kesejahteraan rakyat. Pemimpin bijaksana yang mencintai rakyat dan bumi Indonesia. SALAM MERDEKA!!!
Semoga saja................. Wassalam.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar