Kamis, 15 Februari 2018

RUMAH TUHAN II

setelah bercerita tentang RUMAH TUHAN sekarang mari melanjutkan cerita.

Doktrin dan dogmatis selama berabad-abad silam telah membawa umat manusia di muka bumi ini menjadi "BUDAK EKONOMI", penyembah berhala yang bernama "UANG".

cerita sama dalam budaya kuno

di bumi ini sedang terjadi perang besar;

  •  perang digital VS decimal.
  • perang harkat dan martabat kemanusiaan (manusia bukan komoditi atau target. Manusia yang memiliki jatidiri yang menghargai kultur budaya asal. Kultur budaya asal menunjukan asal planet hibrid manusia. Manusia adalah ciptaan Sang Maha Pencipta yang mulia).


imam atau pemuka agama menerima derma dari hasil  doktrin/ dogmagtis  mampu membangun RUMAH TUHAN dengan mengurangi pendapatan/penghasilan umatnya! dan harus melakukan hal yang sama berulang-ulang.

Sekarang sebagai seorang REFFERER  di dunia maya dalam sistem ekonomi mata uang krypto/mata uang digital  hanya  copy paste satu kali saja mampu mendapat kan minimal 10% sampai 50% bonus dari income REFFERAL berlaku seumur hidup.
Tanpa mengurangi rezeki refferal seorang refferer menghasilkan banyak untung.

Seorang refferer memiliki umat yang bernama refferal.

berarti TUHAN di dalam sistem ekonomi digital lebih kaya dari pada yang decimal.


Seorang REFFERAL, tidak perlu doktrin/dogmatis hanya "sign -up" saja sudah cukup memberi kesejahteraan kepada REFFERER.

Seorang  REFFERER tidak perlu mencari umat nya atau REFFERAL, dunia maya yang bergerak bebas tak terbatas raung dan waktu dapat diakses siapapun yang berada di dunia maya.

Keuntungan yang di dapat refferer dapat digunakan untuk mensejahterakan diri nya dan orang lain.

Karena kesadaran diri  memiliki  TUHAN yang MAHA SANGAT AMAT KAYA tidak memikirkan untuk membangun RUMAH TUHAN di bumi ini. 
Menjadikan hidup  lebih nyata dengan melihat sekeliling berbagi keuntungan  kepada yang membutuhkan.
Mendapat keuntungan  dengan mudah dari refferal akan semudah itu pula keuntungan itu dapat terbagi.

Sejahteralah hidup manusia, terbebas dari perbudakan sistem  ekonomi perbankan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar