Jumat, 08 Januari 2021

Agama HATI untuk membayar hutang nafas

Seluruh mahluk di bumi ini bertasbih kepada sang Maha Pencipta sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih.

Manusia sebagai  mahluk ciptaan yang paling sempurna dan mulia, sudah selayaknya bertasbih. Manusia berhutang nafas kepada YME.

Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir dan memiliki RASA atau perasaan  dari hati, yang dapat membedakan baik, buruk atau benar, salah. 

Baik buruk benar dan salah sangat objektif  dipengaruhi oleh kultur budaya. Manusia harus mencari ke"BENAR"an  sejati.  Kebenaran sejati dicapai dengan berdoa.  

Berdoa mendekatkan hati kepada TUHAN YME, dengan membersihkan hati. Luangkanlah waktu untuk merenung sejenak, berkenalan kepada diri sendiri agar dapat memperbaiki diri.

Jadikanlah HATI  putih bersih penuh rasa welas asih kepada sesama dan kepada seluruh mahluk ciptaanNYA.

Hati putih bersih adalah hati yang terang, bila hati manusia terang sudah dapat dipastikan bahwa kehidupannya akan terang. Jauh dari iri dengki dan serakah.

Tasbih akan berbeda bagi setiap insan.   Manusia harus belajar dan mencari KEBENARAN sejati agar dapat bertasbih.

Bagaimana cara membayar hutang nafas?.

Berbuatlah darma kebaikan untuk diri sendiri, sesama dan kepada semua mahluk ciptaanNYA.

Contoh beberapa tasbih;

  • Bunga melati bertasbih, bunga  melati akan gugur layu dan mati, Tapi sebelum layu AKU sempat mengharumkan bumi.
  • Manusia akan mati, biarlah AKU mati dalam tugas.

Manusia saat ini harus selalu waspada, karena para penjahat kemanusiaan global berusaha untuk menjauhkan manusia dari "HATI", dengan menciptakan kondisi tatanan/gaya hidup global. Gaya hidup konsumerisme, sehingga manusia dihanyutkan untuk pencapaian materi dengan keserakahan. Waktu kehidupan digunakan untuk mencari materi semata. Sehingga tidak memilik waktu untuk merenung atau berkenalan dengan dirinya sendiri. 
Kondisi mematikan JIWA. Jiwa yang mati tak akan dapat mendengarkan suara hati. 

Sangat berbahaya bila manusia melakukan tindak tanduk hanya berdasarkan pikiran, sudah dapat dipastikan bahwa manusia demikian akan melakukan segalanya untuk mencapai keuntungan materi saja. Hatinya akan tertutup oleh kabut kefanaan.

Yuk belajar merenung,di sini ada beberapa contoh sederhana;
  • Lihatlah ayam-ayam yang berkeliaran, ayam tidak akan membawa karung walaupun ditaruh di lumbung padi. Setelah ayam makan dengan kenyang ayam akan keluar untuk bermain kembali. Tapi manusia pasti bawa karung......... di sini manusia dapat belajar dari ayam untuk tidak serakah.
  • Manusia dapat belajar kesabaran dari ular yang dengan sabar menunggu mangsa.
  • Belajar dari anjing untuk sifat kesetiaan.
  • Manusia bisa melihat  bagaimana serakah nya monyet.
  • Belajar dari ikan yang selalu waspada setiap saat, karena ikan tidak pernah tidur.


Sampurasun.....
Salam,  INDONESIA ADI JAYA SAKTI




Tidak ada komentar:

Posting Komentar