Rabu, 28 Desember 2016

GADO-GADO


"PENGETAHUAN DIPEROLEH MELALUI KEHIDUPAN"

Dengan tidak membatasi pengetahuan blogger ini sungguh gado-gado yang   sempurna.
Saat ini ilmu pengetahuan mudah di dapat melalui jaringan internet.
Memanfaat kan fasilitas publik yang ada untuk menambah  pengetahuan, dengan tidak mambatsi bidang ilmu pengetahuan itu sendiri.

Perguruan tinggi membatasi ilmu pengetahuan yang pada akhirnya membuat "manusia" berkacamata kuda atau bagai "kerbau" yang di cocok hidung dan merasa paling benar karena menyandang pembelian  "gelar" pendidikan formal tinggi.  Seperti yang di ketahui secara umum bahwa biaya pendidikan yang sangat mahal hanya dapat dinikmati sebagian kecil manusia di muka bumi ini.

Trus apakah "orang/manusia" yang tidak mengenyam pendidikan tidak memiliki pengetahuan?
Ternyata pengetahuan yang dimiliki orang yang tidak mengenyam pendidikan formal, memiliki pengetahuan yang tidak dapat "didapatkan di pendidikan formal.
Hidup selaras dalam  harmoni alam semesta adalah pengetahuan yang di ajarkan oleh alam semesta kepada manusia dan memiliki nilai-nilai luhur harkat kemanusiaan.

Hidup ini bukan hitungan kalkulator untung dan rugi.

Jujur saja walaupun memiliki pendidikan formal yang tinggi bukanlah suatu jaminan "sukses", memudahkan memang atau salah satu cara menuju sukses mungkin iya.
Bila cita-cita orang tersebut adalah untuk menjadi "kacung berdasi" alias ingin menjadi pegawai kantoran.

Tatanan hidup berubah drastis secara global, karena bangsa kolonial melihat perkembangan dan perubahan bangsa-bangsa "menurut mereka" dunia ketiga bergabung di dalam kongres Asia-Afrika yang bagi mereka sangat berbahaya.
Tatanan hidup manusia secara global meledak setelah konferensi Asia-Afrika di Bandung.

Sejak saat itulah "pemograman mental" atau "meme" disebar secara besar-besaran dengan topeng agama "misionaris".

Membedah pengetahuan dan menyadari mencari "jatidir" bangsa,  dan sudah seharusnya sadar bahwa sesungguhnya leluhur bangsa dengann kultur budaya bangsa memiliki nilai-nilai luhur sebagai ciri bangsa yang dihancurkan oleh kaum kolonial hampir di semua muka bumi ini.
Intinya adalah "penjajahan", penjajahan dalam bentuk lain. berganti rupa atau salinn. 

Saat ini hampir semua negara/bangsa terjajah secara ekonomi,  banyak yang tidak dapat menyadari "kebohongan" yang dianggap sebagai "kebenaran".
karena manusia terlalu "sibuk"  dan disibukan oleh gaya hidup global yang menjurumuskan manusia kepada "hutang" demi gaya hidup, sehingga lupa akan "jatidiri"nya  yang memiliki  harkat sebagai  manusia. Dibelahan bumi manapun sama saja. Nikola Tesala telah melihat gejala itu 116 tahun lalu(dengan sengaja disembunyikan dan malah menghapus nama NIKOLA TESLA dari sejarah).




Banyak ungkapan Nikola Tesla yang menyadari "penipuan global" termasuk penipuan ilmu pengetahuan. Dan perguruan tinggi dan atau pendidikan formal adalah salah satu wadah "membenarkan kebohongan"



Saat nya "kebenaran terungkap" setelah lebih dari 116 tahun sengaja dibungkam, banyak ungkapan Nikola Tesla yang serupa dengan ajaran leluhur bumi nusantaRA ini.
Jadi memang blogger ini adalah gado-gado, karena dalam pencarian jatidiri dan membedah pengetahuan apa saja. 

Membedah mengetahui ajaran "agama", politik, kultur budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan dan lain sebagai nya dengan tidak membatasi bidang ilmu pengetahuan seperti pada pendidikan  formal yang telah terinfeksi racun globalisasi.

Mengetahui "benar" dan "salah" di butuhkan kelapangan hati dan membersihan  diri  dari "doktrin"  yang menjadi "penyakit mental"


Tidak mudah untuk  menerima "kebenaran" yang sebenarnya adalah "kebohongan besar" setelah meyakini atau meng"iman"i yang selama ini dianggap sebagai "kebenaran".

Beberapa filsuf sudah menyadari bahwa "kebohongan" yang paling laris yang pernah di jual di muka bumi ini, bisakah menerimanya?

Sangat tidak mudah!.
Hanya hati nurani yang akan  membawa diri kepada "kesadaran" akan kenanran dengan mengetahui dan menyadari "jatidiri" dan hakikat manusia di bumi ini.
Menyadari luasnya alam semesta dan bumi ini adalah hanya debu kecil di alam semesta.

Manusia hidup di bumi ini untuk menyiapkan diri menjadi mahluk cahaya menuju dimensi asal cahaya.
Banyak ungkapan Nikola Tesal yang akan membuka kesadaran akan "harkat manusia".



Karena banyak sekali ilmu pengetahuan yang tidak akan di dapat di bangku sekolah yang mahal itu.

Lembaga international adalah kaki gurita kaum kolonial untuk menekan bangsa-bangsa di dunia, telah menjadi lembaga international yang tidak layak lagi untuk di hormati kredibilitasnya.

Sampurasun.......









Tidak ada komentar:

Posting Komentar