Minggu, 08 Januari 2017

PARAHYANGAN

paraHYANGan

paraHYANGan adalah nama daerah di Indonesia, yang terletak di Jawa Barat dan sebagai pusatnya adalah Gunung Gede atau Gunung Ageng.
Bukan sekedar nama tanpa arti, dalam mitos tergambar jelas bagaimana Kerajaan Pajajaran dapat menghilang atau ngahiang. Hal yang tidak aneh bagi bangsa SUNda nusantaRA. 
Dan bila penelitian telah membuktkan bahwa Atlantis terletak di laut Jawa, bukanlah hal yang aneh bila Atlantis ngaHYANG dalam sekejap mata saja.

Philadephia Experimen mempelajari cara ngaHYANG, yang mereka sebut sebagai teleportasi.
Bagi bangsa SUNda nusantaRa, ngaHYANG itu adalah hal biasa saja yang mampu dilakukan oleh KARUHUN Tatar SUNda sejak jaman purbakala. HEBAT!!





Membuka mata pengetahuan tentang alam semesa. 
Google Earth menyajikan petualangan, bumi, langit, bulan dan Mars.
Memandang alam semesta pada siang hari indah oleh cahaya sinar matahari.
Seperti ungkapan Nikola Tesla bahwa warna cahaya yang sesunguhnya  adalah hitam.
Memandang cakrawalal luas di malam hari disaat langit cerah, akan tampak kerlap kerlip sinar bintang

Menyadari bumi ini adalah hanya debu di alam semesta yang  beleum terjangkau, untuk dapat membayangkan bahwa kita sebagai maenusia memiliki kemampuan yang tidak terbatas.

Kultur budaya suatu bangsa mencirikan asal nenek moyang bangsa itu sendiri dan mengenal jatidiri bangsa adalah suatu keharusan. Agar dapat "keukeuh pageuh" hubungan bangsa itu dengan asalnya.

SUNda nusantaRa
dengan ajaran SUNda Wiwitan, ajaran yang di turunkan leluhur SUNda nusantaRA menjadi mitos dan legenda, cerita menarik yang dapat diturunkan secara turun temuru.

Leluhur SUNda nusantaRA tidak dilahirkan atau diciptakan.
(Ungkapan NIkola Tesla jelas mengatakan bahwa pengetahuan ersal dari angkasa luar).

Dalam cerita Lutung Kasarung, jelas sekali bahwa GURUMINDA turun dari kaHYANGan karena bersalah dengan memandang Sunan Ambu.

Dayang Sumbi menikah dengan SI(rius)tuang yang sebenarnya adalah personifikasi dari bintang\s.anjing,  planet SIrius(dog star).

1122 leluhur atau karuhun Tatar Sunda yang sudah mencapai kesempurnaan  hidup di dunia dengan manjalankan ajaran leluhur yang luhung.

Banyak mitos atau dongeng tentang kesaktian KARUHUN Tatar SUNda.
Membaca dari buku, penuh intrik manipulasi. 
Contohnya adalah cerita Hyang Prabu Siliwangi dalam buku cerita jelas sekali "pembunuhan karakter Hyang Prabu SIliwangi" hanya untuk tuuan tertentu!!. 

Tapi coba dengar dari "orangtua" yang menurut manusia jaman sekarang adalah "buta aksara", yang tidak pernah membaca buku, yang artinya adalah cerita yang dimiliki nya belum mengalami translasi manipulasi.
(lihatlah bagaimana Suku Baduy Kanekes menjaga bibit palawija asli dari Sunan Ambu yang tidak terkena transgenik, ilmu  pengetahuan  (palsu) untuk menghancurkan manusia).
Ilmu pengetahuan adalah untuk kesejahteraan umat manusia, tapi bila ilmu pengetahuan di gunakan untuk depopulasi manusia itu adalah ilmu pengetahuan PALSU).

Bangsa CandraGupta\belajar ilmu mencapai kesempurnaan seperti yang di lakukan Sidharta Budha Gautama(dalam istilah agama Budha adalah mencapai kesempurnaan atau menjadi budha tathagataya).

Bangsa SUNda nusantaRA mendapat anugrah kesempurnaan dengan menjalankan ajaran SUNda Wiwitan.

SUNda nusantaRa, berasal dari cahaya matahari dan kembali kepada cahaya matahari.

SUN- hidup di bawah cahaya matahari, bumi fana - RA adalah makanan.

Kembali lagi ungkapan NIkola Tesla bahwa sinar atau cahaya matahari.
Hidup di bumi fana membutuhkan makanan, dan cahaya matahari memberikan pada umat manusia. Di buktikan dengan meletus nya Gunung Tambora pada April tahun 1815  yang menyebabkan bumi bagian utara tanpa musim panas selama satu tahun dan menimbulkan bencana kelaparan karena gagal panen.

jadi surga dan neraka ada dalam diri manusia, memilih hidup dengan ajaran BENAR leluhur dalam ajaran SUNda Wiwitan untuk dapat kembali kepada cahaya asal, atau terhempas di "buana handap" yang sering disebut sebagai neraka.

Ziarah singkat di dunia fana adalah pilihan manusia untuk kehidupan selanjutnya dalam dimensi yang berbeda. 


Tatar Sunda sebagai BUMI PARAHYANGAN, tempat tinggal dewa-dewi.

tempat tinggal mahluk-mahluk sempurna/mahluk/cahaya yang dapat "ngaHYANG", mahluk dimensi tinggi atau extrateritorial. Tak terbatas ruang dan waktu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar