Kamis, 24 Desember 2020

Waduk Jatigede merendam Kerajaan Tembong Ageung.

 Sampurasun...........

Salam 

Indonesia Adi Jaya Sakti.

Telusur sekilas cikal bakal Kerajaan Tembong Ageung.

Kerajaan Kendan.

  • Sang Mahaguru Manikmaya Raja Kendan (tahun 536-568 M).
  •  Sang Baladika Suraliman atau Rajaputra Suraliman (tahun 568-597 M).
  • Sang Kadiawan, Rajaresi Dewaraja atau Sang Layuwatang diberi gelar Rahiyangta ri Medang Jati. (tahun 597-612 M). Raja Kandiawan mempunyai 5 orang Putra yaitu ;

    1.  Mangukuhan, 
    2. Sandang Greba, 
    3. Karung Kalah, 
    4. Katung Maralah dan 
    5. Wretikandayun.

Kerajaan Galuh

Maharaja Suradarma Jayaprakosa Sang Wretikandayun (Tahun.612 - 702 M) 
Maharaja Suradarma Jayaprakosa Sang Wretikandayun, memiliki tiga orang putra;
  1. Sang Jatmika, Rahyang Sempakwaja, Resiguru di Galunggung, lahir 542 C (639 M), anaknya Prabu Purbasora716 -723 M . Pernikahan Purbasora dengan Citra Kirana memiliki Putra Prabu Wijaya Kusuma.
  2. Sang Jantaka, Rahyang Kidul, Rahyang Wanayasa, Ratu Komara , Resiguru di Denuh  (sekarang masuk wilayah Kampung Daracana, Desa Cikuya, kecamatan Culamega, Tasikmalaya SelatanSelatan), lahir 544 C (641 M). 
  3. Sang Jalantara, Rahyang Mandiminyak atau Prabu Suraghana, putra mahkota Kerajaan Galuh, lahir 546 C (643 M).

Kerajaan Tembong Ageung.

Kerajaan Tembong Ageung adalah cikal bakal kerajaan Sumedang Larang.

Prabu Aji Putih mendirikan Kerajaan Tembong Agung pada tahun  678 M di Citembong Girang Kecamatan Ganeas Sumedang kemudian pindah ke kampung Muhara Desa Leuwi Hideung Kecamatan Darmaraja. 

Prabu Guru Aji Putih adalah putra Patih  Bimaraksa yang lebih dikenal dengan Ki Balangantrang. 

Ki Balangantrang adalah cucu Wretikandayun dari putera kedua bernama Resi Guru Jantaka atau Rahyang Kidul,

Pernikahan Prabu Guru Aji Putih dengan Dewi Nawang Wulan(Ratna Inten) memiliki empat orang putra; 

  1. Batara Kusuma atau Batara Tuntang Buana yang dikenal juga sebagai Prabu Tajimalela, 
  2.  Sakawayana alias Aji Saka, 

  3. Haris Darma dan 

  4. Jagat Buana yang dikenal Langlang Buana

Wilayah Kerajaan Tembong Ageung  kini terendam Waduk Jatigede.


Pada masa pemerintahan Prabu Tuntang Buana yang juga dikenal dengan sebutan Prabu Tajimalela, Kerajaan Tembong Agung  disebut Mandala Himbar Buana, yang berarti menerangi alam, Prabu Tajimalela pernah berkata “Insun medal; Insun madangan”. Artinya Aku dilahirkan; Aku menerangi. 
Kata Sumedang diambil dari kata Insun Madangan yang berubah pengucapannya menjadi Sun Madang yang selanjutnya menjadi Sumedang. Insun Medal yang berubah pengucapannya menjadi Sumedang dan Larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar