PERCAYA ATAU TIDAK
PERCAYA KERAJAAN SUNDA NUSANTARA ADA, YANG TAK LUPUT DARI KUASA TUHAN YANG MAHA
ESA (Allah SWT)
Ketikan ini merupakan
sumbangsih pemerhati sejarah dan sebagai sebagian pembuktian serta pengetahuan
yang harus perlu di teliti lebih dalam, akan keberadaan dari Kerajaan Maharaja
Sunda, Benua Sunda, Sunda Nusantara (atau Sunda Archipelago;Sunda Besar dan
Sunda Kecil) Sunda Pacific, Sunda Malay, Asia Minor dengan mencakup seluruh
kesatuan wilayah Sunda (Teritorrial Integrity), Sunda Territory, Sunda
Geography adalah merupakan bukti atau fakta yang tidak dapat
dibantah/dipungkiri/diubah/disembunyikan/dihilangkan sejak berabad-abad yang
lalu, pada masa sekarang, masa yang akan datang bahkan hingga akhir zaman
sekalipun; kita tak dapat lari dari kenyataan sejarah :
WE CANNOT ESCAPE FROM
HISTORY (ABRAHAM LINCOLN)
Informasi ini
menunjukkan sepak terjang seorang Kaisar Kerajaan Sunda Nusantara yang berjuang
untuk meluruskan sejarah dan kemakmuran rakyatnya sebagai amanat Ayahnya dan
para leluhur Kaisar Sunda Nusantara. Keberadaan Kerajaan Sunda Nusantara
sebagai Induk bangsa dan akar sejarah ibu pertiwi kita. Sunda Nusantara
bukanlah negara lama maupun separatis. Semenjak wafatnya Al Misri II keberadaannya
tercoreng buruk oleh sekelompok orang. Keluarga Kerajaan Sunda Nusantara bukan
lah orang tidak berpendidikan yang di beritakan di media masa. Walaupun
keberadaanya tidak di perhatikan oleh Pemerintah RI bahkan kabarnya di tindas
oleh sekelompok orang militan di Curug sekitar tahun 1976. Syukur Alhamdulilah
berkat perjuangan untuk hidup, keturunan Al Misri dan Al Misri II dapat sekolah
di luar negri dan di beberapa Universitas ternama di Indonesia dan berkerja di
berbagai instansi pemerintah. Semenjak wafatnya Al Misri II pihak keluarga
kerajaan bersepakat untuk tidak melanjutkan perjuangannya karena tidak bisa
mengemban amanah yang berat itu jadi pihak Keluarga bersepakat untuk
mengembalikan masalah ini ke pemerintah Republik Indonesia. Kemunculan berita adanya
sebuah organisasi sunda nusantara merupakan sekelompok orang yang sangat berani
mau mencoba bermain api politik padahal dari pihak keluarga kerajaan sepakat
tidak mempermasalahkan ini kembali semenjak wafatnya Al Misri II. Ketika
pemberitaan munculnya FKMSN saya melihat di Metro TV bahwa wartawan Metro TV
mencoba mencari fakta di balik itu dengan mengunjungi salah satu keluarga
Kerajaan Sunda Nusantara di Jakarta dan di Bogor dan tanggapan dari salah satu
Keluarga Kerajaan yang namanya hampir serupa dengan nama panjang Al Misri II.
Beliau mengatakan Tanya saja kepada pemerintah RI dan mengenai kemunculan FKMS
beliau berkata saya baru tau itu di TV dan saya tidak pernah bergabung dengan
forum itu bahkan tidak pernah kenal dengan mereka.
Ketikan di bawah ini
adalah informasi keberadaan Kaisar yang telah dipublikasikan di berbabagai
surat kabar nasional maupun internasional seperti yang saya dapat dari Koran
Merdeka dan Inti jaya pada tanggal 4 oktober 1998 dan Inti Jaya 20-26 November
1998 dengan judul Penguasa Mengkhianati Bangsa Sendiri, Datang Seorang Kaisar,
Persatukan Indonesia(Koran Inti Jaya) dan Indonesia Menduduki Wilayah Kekuasaan
Wilayah Saya (Koran Merdeka)
Kekaisaran Sunda
Nusantara yang dulu megah dan termasyur, kini tinggal kenangan dan puing-puing
bangunan. Bangunan indah dan tumpukan puing-puing itu meninggalkan panorama
wisata yang menarik. Karena itu bangunan kekaisaran tersebut dijadikan objek
wisata terpesona . Di tengah krisis bangsa yang berkepanjangan saat ini, muncul
pengakuan seorang laki-laki berusia 36 tahun sebagai Kaisar Sunda Nusantara
asal Bogor, Jawa Barat, keturunan Prabu Siliwangi yang bergelar Kaisar Maharaja
Syarief Abul Mafachir Muhammad Heroeningrat Al Misri II. Kaisar Al Misri II,
pria setengah baya yang tampak parlente, berwibawa dan mengaku berdarah biru,
kekaisaran Sunda Nusantara terus mengalir dalam denyut nadinya. Pengakuan
laki-laki setengah baya sebagai keturunan kaisar tersebut terlihat ketika Inti
Jaya mencoba mendapatkan silsilah kaisar sampai pada garis Al Misri II yang
berjuang untuk menyelesaikan sengketa wilayah kekaisaran dengan Indonesia.
Kepada Inti Jaya, Al Misri II mengisahkan panjang lebar bahwa beliau sebagai
kaisar Sunda Nusantara keturunan dari Raja Maharaja Sultan Ahmad (tahun 1810)
keturunan dari Prabu siliwangi dan Brawijaya V Mojopahit. Putra dari almarhum
yang wafat pada usia 85 tahun dan dimakamkan di Curug , Tanggerang tanggal 12
November 1989 di Bogor. Disebutkan gelar yang diembannya hingga kini adalah
Majesty Sri Paduka Yang Mulia Baginda Maharaja Kaisar Kanjeng Pangusten Emperor
Sultan Agung Prabu Syarief abul Mafachir Heroeningrat Siliwangi Al Misri II.
Saya siap bertanggung
jawab bila terjadi sesuatu di kemudian hari. “katanya dengan suara tegas.
Terasa aneh memang, karena fenomena ini seperti menegaskan kehadiran seorang
yang mengada-ada selama ini, di wilayah Sunda, kekuasaan kerajaan jelas sudah
terkubur sejarah. Tinggal puing-puing, tempat dan bangunan yang tak lebih dari
sekedar obyek wisata. Al Misri II mengaku kemunculannya kembali, setelah sekian
lama menahan diri karena kehidupan politik dan upaya demoktratisasi di
Indonesia tidak banyak menyelesaikan masalah. Untuk menuju penyelesaian,
katanya Indonesia harus menganut sistem Negara Monarki democrat Parlementer.
Dengan sistem ini katanya yang memerintah adalah seorang Perdana Menteri dan
Kaisar sebagai symbol kesatuan bangsa di Nusantara. Pikiran dan Inspirasi itu
muncul dari sanubari sang kaisar ketika melihat drama sengketa wilayah
kekuasaan Kekaisaran Nusantara dengan Indonesia hingga saat ini.
Bangsa dan Negara
Indonesia saat ini tengah di landa berbagai krisis. Cobaan demi cobaan bangkit
lewat berbagai peristiwa berdarah merengut banyak korban jiwa. Korban kekerasan
selama reformasi menjadi beban bagi bangsa dan Negara. Mereka gugur ditangan
saudaranya sendiri yang berbasiskan kekerasan oknum-okmun aparat di balik
penguasa yang tidak bertanggung jawab. “Sebaliknya penguasa janganlah
mengkhianati bangsa sendiri, karena nantinya berdampak pada memecah belah suku
bangsa. “tegas Al Misri II, putra mahkota keturunan Prabu Siliwangi terakhir
kepada Inti Jaya, di Jakarta.
Lebih lanjut
dikatakannya, bila krisis semakin memanas, lalu dihadapi dengan kekerasan
bahkan terkesan mengandu domba masyarakat, maka sebaiknya diselesaikan dengan
kepala dingin. “Rakyat kita di masa sebelum reformasi maupun di tengah
reformasi tidak pernah menikmati hidup secara normal. Mereka selalu bertemankan
kesulitan, kesusahan sembako. Karena pemerintah atau siapa saja yang merasa
memiliki kekuatan untuk mengandu domba rakyat dengan uang. “ujarnya.
Menanggapi adegan
politik serta permainan pasar yang menyulitkan ekonomi rakyat kecil, Al Misri
II Kaisar Sunda Nusantara mengatakan, semuanya bermula dari ulah pemerintah.
Karena itu, sebaiknya jangan menyesengkarakan rakyat yang sudah jatuh tertimpa
tangga lagi.
Sebagai bangsa Sunda
Nusantara yang sejarahnya direkayasa Belanda, menurut Al Misri II, membuat
Indonesia saling bermusuhan dan mengotak-kotakan bangsa ini. “Ini sangat
disayangkan karena perlu dijaga kesinambungan. Dengan modal persatuan dan
kesatuan bangsa sangat diharapkan agar bangsa ini tidak hancur hanya akibat
ulah satu orang. “tutur Kaisar Sunda Nusantara itu tadi. Karena itu lanjutnya,
agar bangsa ini tidak hancur, sebaiknya pemerintah sebagai pemimpin jangan lupa
mereformasi diri.
Untuk membantu mengatasi
kesulitan ekonomi bangsa, putra mahkota Keturunan Syah Prabu siliwangi
terakhir, Kaisar Sunda Nusantara Maha Prabu Syarief Abul Mafachir Moehammad
Heroeningrat ( Al Misri II) terus melakukan negoisasi internasional dengan
dunia luar guna mendapatkan dana memperbaiki kehidupan rakyat. Rakyat bangsa
Indonesia sebagai titipan dari Kerajaan Sunda Nusantara yang kini menjadi
Indonesia., Al Misri II, katanya, punya kewajiban moral yang tinggi guna
memperbaiki nasib bangsanya. Hal itu di tempuhnya sebagai panggilan pengabdian
untuk melanjutkan perjuangannya ayahnya yang telah mempersatukan nusantara pada
abad 16 hingga 18 SM (Sebelum Masehi).
Rakyat di era reformasi
ini katanya, tertindas oleh penguasa baik rezim lama terutama titipan kekuasaan
kepada rezim penerusnya kini “Janganlah melonggarkan krisis ini sampai
berlarut, Karena akan menjadi incaran bangsa lain untuk bisa menjajah dan
menguasai bangsa kita. “Ujarnya.
Hendaknya krisis bangsa
tidak sampai membelah bangsa menjadi bagian-bagian. Karena Kepulauan Nusantara
, katanya, dipersatukan dengan perjuangan mati-matian oleh para Kaisar dahulu.
Al Misri II, yang menentang konsep Negara federal.
Dikatakan, bila
Indonesia yang sudah bersatu, lalu kemudian dipecah belah hanya kepentingan politik
individu, maka akan sulit untuk dipersatukan. “Sejarah bangsa yang telah
dimanipulasi penguasa zaman pra-reformasi hingga kini harus kembali diluruskan
,”harapnya.
Berdasarkan
dokumen-dokumen tentang Kerajaan Sunda Nusantara, Al Misri II sebenarnya
seseorang laki-laki biasa, bapak dua anak. Sambil memeperlihatkan dokumen
berupa sejumlah catatan yang dibawa sekretarisnya Al Misri II menegaskan beliau
memiliki wilayah kekuasaan dari tahta Kaisar Maharaja Sunda Nusantara . Dokumen
yang dilengkapi stempel Kerajaan Maharaja Sunda Nusantara, memperlihatkan
kekuasaan Kekaisaran mencakup kepulauan Sunda Besar : Jawa., Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, Papua Guniea (Irian), juga termasuk Sunda Kecil Madura,
Bali, Flores, lombok, Maluku, dan Tmor (Timor Timur). Wilayah itu merupakan
keutuhan dan kedaulatan kekaisaran Maharaja Sunda dari tahun 1810. Kaisarnya
waktu itu Seri Baginda Kaisar Maharaja sultan Achmad yang ditipu oleh Thomas
Stanford Raffles. Ia ditinggalkan sendirian ketika diajak berburu di pulau Sunda
Banda, “jelasnya yakin. Seluruh wilayah Nusantara, tambahnya , dikuasai Raffles
dengan cara menipu , lalu kekuasaan diberikan pada Williem Herman Daendels
tahun 1816. Dalam perjalanan sejarah, akhirnya seluruh wilayah dikuasai
Republik Indonesia yang merupakan Negara baru karangan Prof Adolf Bastian
seorang Jerman berkewaganegaraan Belanda. Data tersebut oleh Al Misri II di
jadikan sebagai dasar untuk mempermasalahkan kependudukan RI di atas wilayah
kekuasaannya. Tak tanggung-tanggung beliau sudah membawa sengketa wilayah
kekaisaran dengan Indonesia ke Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York dan
kasusnya sedang diproses. Lebih lanjut dikatakan baginya, seluruh wilayah
kedaulatan kekaisaran akan diambil alih. Karena semua itu diambil secara tidak
sah menurut hukum internasional dan hukum alam sejak tahun 1945. Tak hanya itu,
Al Misri II meminta pembayaran dari penghasilan dan pendapatan atas wilayah
kesatuan Negara kerajaan Sunda. Termasuk pengembalian hak milik pribadi
keluarga Kerajaan. Serta menuntut dikembalikannya Istana Merdeka, Istana Bogor,
Istana Cipanas, dan Istana Surosoan Banten milik Kerajaannya
Keberadaan Al Misri II
di jaman Order Baru sangat di takuti keberadaannya. Kerena itu tidak heran jika
beberapa anggota keluarga Al Misri II pernah mendekap di sel karena di curigai
akan berbuat makar. Namun keberadaan mereka diakui dunia Internasional, maka
penahanannya tidak lebih dari 2 hari. Di tempat yang sama Al Misri II melalui
sekretaris pribadinya , Menunjukkan CD (Corps Diplomatics). Dengan kartu CD
yang isinya Simbol, bendera, keterangan, cap kerajaan, dan tanda tangan kaisar
dapat dengan mudah dalam urusannya ke luar negeri. Karenanya, kata beliau, CD
telah diuji kebenarannya saat dirinya membuat paspor Ke Brunei Darussalam.
Diakuinya, hanya dalam waktu 3 jam semuanya telah selesai. Hal itu tak lain
dari pengakuan hukum-hukum internasional yang mengakui keberadaan kekaisaran
Sunda Nusantara. Al Misri II pernah melayangkan surat kepada pemerintah RI
tahun 1976-1995. Mereka mengirimkan sebuah resolusi pada Menteri Dalam Negeri,
Ketua DPR/MPR. Tanggal 14 April 1993 juga melayangkan resolusi pada masa
Soeharto berkuasa sebagai ketua gerakan Non Blok, di Istana Merdeka. Belum lama
ini, menurutnya sebuah resolusi juga dikirim kepada Presiden BJ Habibie. Kepada
Merdeka surat tersebut diperlihatkan dan tertera nomor 99. Ed/ Rmaha/ Internat:
Resol/Internat Settl/ South SE Asia, 14 September 1998 Very Imeddiate To Day
Top Secret, dengan tanda terima oleh Mubaro lewat SekNeg. Menyertai surat
tersebut juga diberikan surat untuk DPR/MPR, Menteri Dalam Negeri yang
dilengkapi dengan nomor surat sesuai dengan missi kaisar. Menurutnya Raja Al
Misri II mempunyai hubungan diplomatic dengan kerajaan-kerajaan di dunia
seperti Inggris, Jepang, dan Belanda.
Selain itu Al Misri II
selalu mengutamakan hubungan baik dengan pemerintah RI dengan berkunjung ke
kediaman beberapa Tokoh Nasional dan diplomasi ke beberapa Negara melalui surat
dan kunjungannya. Wallahualam biis sawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar