Kamis, 10 Desember 2015

CARA KONSUMSI KEFIR (susu fermentasi).

Bijak mengonsumsi Kefir.

.
Konsumsi harian.
Tanpa bosan saya mengingatkan bahwa Kefir adalah makanan yang menyempurnakan menu harian kita. Makanan tentu saja dibutuhkan setiap hari. Hormon dan enzim adalah protein yang dibentuk oleh tubuh kita dan digunakan untuk metabolisme kita setiap saat. Agar pembentukan dapat terjadi, tentu saja dibutuhkan bahan baku yang memadai, berupa asam amino yang lengkap. Itulah yang diberikan oleh makanan kita, dan Kefir (dari susu) yang lebih menjamin ketersediaan bahan baku itu.

Satu gelas sehari (antara 150 cc sampai 250 cc) Kefir Optima atau Kefir Prima sehari sudah memadai.

Bila aktivitas kita meningkat, atau kita sakit, tentu saja tubuh memerlukan tambahan gizi, maka asupan gizi dan nutrisi perlu juga ditingkatkan. Pada situasi seperti itu, porsi maupun frekuensinya perlu ditingkatkan. Asupan Kefir bisa sampai 1 liter atau lebih sehari. Tentu saja tiap orang akan berbeda. Rasakan sinyal yang diberikan oleh tubuh anda sendiri, dan lakukan antisipasi sesuai rasa nyaman yang diperoleh sebagai umpan baliknya.

Kalau satu ketika tubuh memerlukan enersi tambahan karena aktivitas yang meningkat, maka tentunya dibutuhkan gizi yang lebih tinggi. Perhatikan juga sumber enersinya. Bila yang dibutuhkan tenaga fisik, maka sumber enersi terbaik adalah dari hidrat arang dan lemak. Tambahlah porsi makanan pokok dan vitamin. 
Kalau tambahan kegiatan ini berupa aktivitas otak, kebutuhan untuk meningkatkan konsentrasi, maka asupan yang dibutuhkan adalah protein. Maka tambahan Kefir akan sangat membantu.

Sedapat mungkin, jangan mengandalkan pembentukan enersi dari protein, karena metabolisme protein untuk menjadi tenaga menghasilkan zat buangan yang bersifat toksin, yang membebani kerja liver/hati dan ginjal.
Protein lebih berharga sebagai bahan pembentuk enzim, hormon dan perbaikan sel daripada sebagai bahan bakar penghasil tenaga.

Situasi darurat.
Sakit adalah situasi darurat. Pada saat ini, ada tuntutan yang lebih terhadap asupan kita. Baik untuk melawan infeksi, memperbaiki kerusakan sel, menormalkan metabolisme, memberikan tambahan tenaga dsb.
Pada situasi seperti ini, tambahan Kefir Kolostrum akan sangat membantu. Kefir Kolostrum, disamping mengandung antibodi yang siap pakai, juga membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi tambahan untuk melawan penyakit infeksi, baik yang berasal dari bakteri, virus ataupun jamur.
Kefir Kolostrum juga memiliki faktor pertumbuhan yang mempercepat regenerasi sel, sehingga sangat mendukung proses penyembuhan dan perbaikan sel yang rusak. Dengan demikian, juga berperan sebagai penghambat proses degenerasi (penuaan).
Tapi perlu disadari bahwa penuaan tidak mungkin sepenuhnya dihilangkan, hanya dihambat, sehingga proses tidak berlebihan. Kurang gizi bisa menyebabkan terjadinya penuaan dini.

Imunoglobulin pada Kefir Kolostrum sangat berperan dalam mengendalikan faktor imun tubuh. Karenanya perlu dikonsumsi secara bijaksana. Walaupun Kolostrum berfungsi juga sebagai modulator/pengatur faktor imun, yang mampu meningkatkan dan menurunkan kadar imunoglobulin tubuh sesuai kebutuhan, namun tetap saja ada kekhawatiran bahwa konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya masalah autoimun.

Masalah faktor imun sampai menjadi masalah autoimun, memang tampaknya cukup spesifik, yang berbeda pada setiap orang. Karena itu, untuk memahami kondisi tubuh sendiri, sebaiknya konsumsi Kefir Kolostrum secara bertahap. Perhatikan efek tubuh terhadap asupan kolostrum, dan temukan porsi yang tepat untuk diri kita sendiri pada saat membutuhkannya.

Secara umum, Kefir Kolostrum hanya dibutuhkan setiap hari oleh mereka yang sedang sakit atau orang tua. Tua di sini juga bisa relatif, bisa di atas 60 tahun, tapi ada juga yang sudah menjadi "tua" pada usia 30an...

Tapi juga jangan terlalu cemas. Kefir Susu maupun Kefir Kolostrum, tetap makanan.
Ada kasus seorang penderita diabetes dari luar kota yang tidak membawa obat diabetesnya. 
Karena kurang penjelasan, mengonsumsi Kefir Kolostrum sehari satu liter selama 3 hari berturut-turut, dan tidak mengalami masalah buruk. Bahkan pada hari kelima, ketika pulang ke tempat asalnya dan diperiksa dokter, ternyata kondisi gula darahnya normal, dan tubuhnya terasa sangat segar....

Apapun juga mengonsumsi secara berlebihan tetap tidak baik, juga Kefir Kolostrum. Kalau tidak pada fisik, ya pada dompet.....

Salam sehat bersama Kefir.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar