Selasa, 08 Desember 2015

GLOBALISASI TATANAN HIDUP 1'




Tampak gagah penjaga keamanan di salah satu mall mewah di Jakarta.
Di sisi gemerlapnya lampu-lampu di tepi pantai yang ..... cukup kotor, pantai Jakarta.
Kemewahan yang memabukan dan menjerumuskan manusia untuk mendewakan uang.


 
Petani miskin terimbas globalisasi.
Makin  sempit ladang  pencaharian mereka. Biasa nya daun pisang laku di jual. Sekarang daun pisang nyaris tidak digunakan lagi. Tergantikan oleh plastik,
Agro industri menghimpit lebih kuat dan membuat petani mati.......



Alam pedesaan yang asri dengan sungai yang penuh sampah, tanpa ada aturan dari aparat desa untuk melarang membuang sampai ke sungai.

Dan ternyata itulah yang diharapkan dari iluminati agar manusia tergantung  membeli produk industri untuk makanan dan minuman yang dirancuni.

Semoga kita semua saling menyadarkan , menjaga lingkungan hidup lestari agar  kita tetap dapat menikmati makanan dan minuman alami.

Akankah generasi dua dekade mendatang  masih dapat menikmati indah nya pesona alam ini???.
Akankah mereka tahu manfaat kekayaan alam ini bagi kehidupan??
atau

mereka hanya tahu jadwal

jadwal untuk belajar
jadwal untuk bekerja
jadwal pensiun
dan 
penantian akhir yang sepi........
karena semua anggota keluarga sibuk dengna jadwalnya.








Akan kah mereka pernah tahu, bahwa di sungai ini wanita-wanita desa bercenngkrama sambil mencuci pakaian dan para lelaki memancing ikan  yang di santap sekeluarga?.



Akankah mereka memakan pisang yang tumbuh alami di tepian kali, 
Atau meraka hanya tahu pisang di supermarket dalam kemasan yang tumbuh dengan teknologi??.










Tanaman  padi yang tumbuhsubur  alami dikaki gunung Gede, tanpa teknologi nuklir yang akan segera tersisih.
Hasil produksi yang kalah jauh dengan hasil padi hasil teknologi.



Atau
masihkah ada waktu untuk berdansa bersama binatan peliharaannya.
Bersenang-senang layaknya seorang manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar