Selasa, 26 Desember 2017

AKAL BUDI




Manusia berbicara dalam bahasa yang dikemas sejak ratuasan tahun lalu. Pendidikan formal mengajarkan kepada manusia ilmu pengetahuan palsu dengan "gelar" kebutuhan tatanan hidup bermasyarakat. Perubahan tatanan hidup secara global.
Apa yang seharusnya dipelajari  umat manusia di bumi ini adalah mengenal "jatidiri" nya, sebagai umat manusia yang memiliki budi pekerti yang luhur.
Seperti yang di ungkapkan Nikola Tesla "Otak adalah penjaga pengetahuan tentang dunia dan pengetahuan di peroleh melalui kehidupan".
Dalam tatanan hidup global manusia mencari pengetahuan lewat pendidikan formal, hanya menggunakan "OTAK" tanpa hati nurani dan budi pekerti karena sangat amat sibuk dengan ilmu pengetahuan palsu yang penuh dokrin.
Manusia seharus nya memiliki rasa menghargai kepada semua ciptaan  TUHAN YME.
Sejak ratusan tahun lalu manusia telah diajarkan ilmu pengetahuan palsu,  pendidikan formal  umat manusia di muka bumi ini hanya menggunakan "akal", sedangkan manusia seharusnya menggunakan "akal-budi" nya untuk hidup di muka bumi ini dengan selamat untuk kembali kepada cahaya asal manusia.
Manusia adalah mahluk cahaya dan akan kembali kepada cahaya asalanya setelah membayar semua hutang nafas yang digunakannya di bumi ini.

Cara membayar hutang nafas yang di miliki manusia  ada dalam kultur budaya asal yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur "kemanusiaan".

Pengadilan yang sesungguhnya sedang terjadi!.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar