Kamis, 07 Desember 2017

Raja Dunia

Tri Tangtu:
  1. Rama  di  JAGAD DARANAN,  bertanggungjawab menentukan dan membentuk suatu ketentuan berdasarkan sifat dasar kebenaran untuk menjaga kemakmuran/ketenteraman. Memiliki sifat Asih bijaksana dengan  spiritualisme yang tinggi. 
  2. Resi di  JAGAD KERTA, bertanggungjawab mempertahankan ketentuan berdasarkan sifat dasar kebaikan,  untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Memiliki sifat Asah, berjiwa sebagai pendidik/guru yang berperan dalam bidangnya masing-masing untuk melatih keterampilan agar memiliki keahlian sesuai talenta.
  3. Ratu/Prabu di JAGAD PALANGKA,  bertanggungjawab melaksanakan tugas Kepemimpinan berdasarkan sifat dasar guna manfaat.  Memiliki sifat Asuh yang tugasnya mengayomi seluruh kegiatan tata negara dan menjaga sumber kekayaan negara, mereka disebut juga sebagai pamong

Sehingga Tri Tangtu merupakan gambaran kebaikan dan kebenaran yang berguna manfaat. Asih,Asah,dan Asuh ini dikenal sebagai dasar dari kehendak Tuhan atau hukum alam.

Tiga kekuataan Purbatisti Purbajati i Bhumi Pertiwi, menghasilkan;
  • Uga (perilaku)
  • Ungkara (nasehat)
  • Tangara (tanda alam)

Panyca Pasagi (Sir Budi Cipta Rasa Adeg) adalah lima kekuatan dalam diri manusia:
  • Raga, Sukma, Lelembutan/roh yang merupakan dasar kekuatan yang menentukan;
  • Tekad
  • Ucap Lampah Paripolah/tingkah laku

Hubungan manusia dengan sang Maha Pencipta(Gusti Hyang Widi Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Buana), orang tua/leluhur, sesama manusia, semua mahluk di alam semesta/jagat raya (Buana Pancer Sabuder Awun).

Tri Tangtu merupakan kekuatan sistem dalam gaya hidup  yang saling keterkaitan antar sifat baik benar dan ber
guna, sehingga tatkala Tri Tangtu dapat dilaksanakan maka kekuatan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta dalam diri, bangsa dan Negara serta Alam Kehidupan Buana Pancer Tengah, benar-benar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya untuk hidup dengan  damai dan sejahtera.

Tri Tangtu dapat dilaksanakan oleh manusia sebagai makhluk mulia yang memiliki kekuatan mengendalikan yang harusdidukung dengan kekuatan diri manusia itu sendiri (Raga Sukma Lelembutan). 
Manusia memiliki awal dan asal kekuatan yang telah diberikan oleh Gusty Hyang Tunggal melalui kuasa dan kekuasaannya yaitu Ibu Bapak Leluhur manusia itu sendiri(asal cahaya manusia). 
Kekuatan Awal dan Asal yang bersumber dari Ibu Bapak Leluhur tersebut adalah Sir Budi Cipta Rasa Adeg disebut sebagai Panyca Pasagi (Catur Driya Panyca Pasagi).

Gaya hidup  manusia yang didasari kekuatan diri Panca Pasagy yang bersandarkan pada Tri Tangtu, akan memiliki tingkat spiritual tinggi dengan selalu mengutamakan kebaikan, kebenaran dan berguna, sehingga damai dan sejahtera dari Gusti Hyang Widi dapat dicapai dalam hidup sebagai  dalam bentuk manusia sejati yang memiliki “jati diri” bangsa yang berpegang pada kultur budaya asal. 
Manusia sebagai mahluk mulia ciptaan Gusti Hyang Widi.
Purbatisti Purbajati i Sunda Sembawa Sunda Mandala bila dilaksanakan oleh para Pangagung mwah Pangluhung Bangsa i Bhumi Pretiwi dalam memimpin bangsa dan Negara apat dipastika bahwa taraf kehidupan rakyat akan sejahtera jaya sentosa, pemeritah yang berwibawa akan disegani oleh semua bangsa di dunia
Seluruh umat manusia tunduk karena suka cita.
Sehingga dituturkan kembali sebagai “kidung luhung ti karuhun”.

Dalam ajaran Sunda Wiwian dikenal tiga unsur dalam kahyangan yang berhubungan TRITANGTU;
  1. Wenang adalah alam semesta sebagai kekuasaan “TUHAN sebagai sang Maha Pencipta).
  2. Kala adalah gambaran proses penciptaan
  3. Wening adalah manusia yang mencapai dimensi alam yang lebih tinggi

Tri Tangtu merupakan gambaran kebaikan dan kebenaran yang berguna "bermanfaat”.

Inilah ajaran asli dari kultur budaya asal bangsa Indonesia yang luhur.
Leluhur bangsa Indonesia adalah MAnusia UNGgul Raja dunia............


Ahuunngg…RaHayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar