Selasa, 28 Maret 2017

harkat dan martabat manusia

Manusia terlahir membawa martabat  yang di turunkan dari darah orang tua nya.
Siapakah orang tua?
Orang tua adalah leluhur bangsa yang membawa kultur budaya asal.
Itulah jatidir bangsa!.
Kultur budaya asal seluruh bangsa di dunia ini memiliki nilai-nilai luhur manusia dan kemanusiaan, sebagai mahluk nyata di dalam bumi ini.

Leluhur bangsa yang telah kembali kepada cahaya asal tetap ada dan hidup dalam dimensi lain.
Roh yang memberikan jiwa pada manusia memberi kehidupan nyata tiga dimensi pada manusia untuk hidup di bumi ini.
Kehidupan di bumi ini adalah penentuan bagi manusia dapat kembali kepada cahaya asal atau terperangkap dalam penjara di bumi.
Harkat manusia dalam roh dan jiwa, yang menuntun hidup manusia di bumi ini.
Hidup di bumi ini hanya singkat saja,  sebagai manusia yang bermartabat dan memiliki harkat.
Tinggi derajat manusia yang memiliki hati yang bersih jauh dari nafsu serakah membuat manusia dapat kembali kepada cahaya asal.

Keserakahan manusia menjadi perangkap bagi jiwa yang akan terpenjara di bumi!.

Harkat terkandung dalam hati, hati yang bersih akan menuntun manusia menjalankan kehidupan di bumi ini untuk menolong sesama nya.
Hidup sebaga komunitas bangsa yang memiliki kultur budaya yang memiliki nilai-nilai luhur atas harkat dan martabat manusia.

Manusia yang kehilangan jatidiri bangsa nya adalah manusia yang luntur jatidiri bangsa dan manusia itu sendiri.
Manusia bertanggung jawab untuk membayar hutang nafas dalam kehidupan fana ysng singkat di bumi ini.

Manusia harus membayar hutang nafas ini adalah dengan cara membawa harkat dan martabat sebagai manusia yan memiliki nilai-nilai kebajikan bagi manusia lainnya.

Bukan harta material yang akan mengangkat harkat dan derajat manusia secara hakiki, hanya pemograman mental selama berabad-abad telah berhasil menggeser nilai-nilai harkat dan martabat manusia.

Bukan dalam  kekayaan dan jabatan harkat  sebagai manusia. Harkat dan martabat manusia terletak pada budi-pekerti yang saat ini sudah tidak di ajarkan di bangku sekolah.

Jiawa manusia selalu berhubungan dengan hati, yang akan membawa manusia mbkepada tingkat spiritual yang lebih tinggi.

Bukan derma yang besar yang dapat di capai manusia untuk kembali kepada asal cahaya nya, tapi hati yang bersih bersinar.



Sampurasun.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar