Selasa, 21 Maret 2017

Pendidikan salah kaprah




Lirik Lagu: Jamal Mirdad - Topi Sarjana


Terpancang di hatiku
Waktu aku masih duduk di bangku SMA
Semangat yang menyala
Untuk segera dapat ku menjadi sarjana
Menyumbangkan tenaga
Bagimu negara

Ketika lulus ujian
Semua nilaiku diatas tujuh senangnya
Ku menyandang ijazah
Serta do'a restu ayah ibuku dan saudara
Aku pergi ke kota
Meneruskan cita-cita

Ayahku telah menjual sawahnya
Untuk membekali anaknya
Ohohoooo...
Sesampai di kota aku terpana
Mendengar kata mereka
Ratusan ribu ku perlu lagi
Untuk cita-citaku

Ohhhh... menangis dalam hatiku
Mengapakah mesti begitu
Aku berjalan membayangkan
Wajah ayah-ibuku

Ku memandang ke depan
Topi sarjanaku melayang-layang tertawa
Seakan-akan berkata
Pulanglah segera menghadap ayah ibunda
Suruh jual semua miliknya
Baru licin jalan ke muka



Biaya pendidikan mahal hanya unruk menjadi kacung perusahaan global.
Ada yang salah dalam sistem pendidikan secara umum, pseudoscience, ilmu pegetahuan palsu telah di terapkan pada dunia pendidikan secara global.

Kebanggaan akan embel-embel titel perguruan tinggi hanya menambah nilai keangkuhan dan kesombonga bagi manusia, jabatan tinggi di perusahaan global memiliki bawahan membuat nilai diri menjadi angkuh dan sombong.
Sadar diri menjadi kacung global??

Nilai %tase yang sangat kecil bagi lulusan sarjana untuk mencapai pucuk pimpinan sebuah perusahaan, 
Nilai tinggi bangku sekolah lebih sering tidak berarti, akan kalah oleh strategi licik para penjilat dan koneksi.
Pendidikan mahal adalah investasi yang harus segera mencapai "break even point", dan korupsi adalah cara pintas untuk mencapai BEP.

Mendapatkan nilai tinggi akademis adalah bukan jaminan mendapatkan perkerjaan "BASAH".
Persaingan tidak sehat sering terjadi di perusahaan/lembaga kerja, mempertahankan "nilai-nilai mulia sebagai seorang manusia" jauh lebih  sulit  di banding mencapai "jabatan tinggi".

Moralitas kejujuran yang harus di junjung tinggi sebagai seorang manusia,  lebih sering kalah oleh ego akan jabatan/kehormatan palsu.
Sama seperti mencapai pseudoscience akhirnya pseudohormat pula yang akan didapat.

Inilah bagian "tatanan dunia baru" globalisasi atau perbudakan global, hampir semua bidang ilmu  pendidikan perguruan tinggi menuju kepada "perbudakan global".

Maaf... Pendidikan ilmu kedokteran adalah perbudakan oleh big farma, dokter saat ini adalah sebagai ujung tombak atau sales penjualan obat-obatan dan kesehatan big farma.
dan ada beberapa bidang ilmu pengetahuan yang bena-benar menciptakan "manusia taat dan patuh" alias manusia ".bermental budak".
Ilmu pengetahuan palsu telah di cetuskan dalam "pemograman mental" selama berabad-abad di muka bumi ini.

Ilmu yang berisi informasi yang mengatakan bahwa nenek moyang suatu bangsa itu bodoh dan primitif yang sesungguhnya adalah bertujuan untuk  menghilangkan kultur budaya bangsa yang memiliki nilai-nilai luhur sebagai umat manusia dan menggantinya dengan ilmu "perbudakan".

Kultur budaya suatu  bangsa menunjukan asal planet bangsa tersebut.
Menghilangkan "jatidiri" bangsa adalah dengan menghapus kultur budaya bangsa, sehingga jalan menuju "perbudakan"  akan mudah dan mulus. 
Itulah tujuan utama dalam "tatanan hidup global", ulah segelintir manusia yang ingin menguasai bumi. 
SIAPAKAH MEREKA???

Di butuhkan matahati yang terbuka untuk dapat menyadari siapakah mereka?

"pemograman mental" selama berabat-abad telah berhasil.

Sadar dan kembalilah kepada "jatidiri" bangsa.




Orangtua rela mengadaikan semua barang miliknya demi cita-cita anaknya!.
Berapa banyak dari lulusan akademisi yang mampu mengembalikan biaya pendidikan  yang dikeluarkannya selama kurang lebih lima tahun.

Apakah dalam lima tahun lulusan sarjana dapat mngembalikan sawah/rumah yang tergadai?

Ilmu pengetahuan palsu dalam perguruan tinggi, perguruan tinggi mencetak calon-calon kacung perusahaan global.

Menyadari dengan penuh sadar diri, bahwa pendidikan yang sesungguh nya berada di alam semesta, ilmu pengetahuan palsu dunia pendidikan tampak semakin jelas.

Bekerja  keras atau bekerja pintar adalah pilihan, menjadi raja kecil lebih baik daripada menjadi prajutit.

Hidup ini untuk bercengkrama dengan alam semesta,menikmati dan mensyukurinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar