Minggu, 29 Oktober 2017

ibu bumi

Patung Ibu Bumi di Vihara Nam Hai, Cisokok. Sukabumi
.Bumi oleh nenek moyang disebut sebagai Ibu Bumi, Ibu Pertiwi atau Ibu Lemah Cai(Tanah Air).
Kearifan budaya lokal (local geniousity) yang telah diwariskan ribuan tahun sebelum agama – agama samawi masuk ke bumi Nusantara ini.
Begitu sakralnya bumi maka oleh komunitas Kasepuhan Adat Banten dipantangkan bercocok tanam menggunakan alat ciptaan manusia seperti cangkul, alat pembajak apa lagi traktor. Cukup dengan sebatang kayu yang diruncingkan. Mereka pantang pula meludah langsung ke bumi.
Berbeda dengan pola pertanian intensifikasi, maka siklus panen padi di Kasepuhan hanya dilakukan satu kali setahunnya selama 6 hingga 7 bulan untuk selebihnya di istirahatkan. Masyarakat adat percaya bahwa tanah perlu dipulihkan, dikembalikan untuk Mensejahterakan Kehidupan Bumi Alam, seperti yang diamanatkan Sang Prabu Siliwangi 1482-1521M, dalam Sanghyang Siksa Kanda’ng Karesian. Upacara ini sebagai salah satu bentuk dari kearifan lokal masyarakat adat dalam berhubungan dengan alam yang mendesak manusia untuk mengubah sikapnya terhadap lingkungan, yaitu dengan berusaha kembali untuk lebih arif dalam memperlakukannya seperti yang telah dilakukan oleh leluhur sejak dulu.mencapai keseimbangan dan keselarasan alam.
Kini bumi dikotori, diperah, dijarah, dibor tanpa adab.
Ibu Bumi menangis dan akan kembali untuk membersihkan Bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar