Minggu, 29 Oktober 2017

Kalender SUNda

Kala SUNda  adalah sistem penanggalan masyarakat  Adat Sunda.


Kala Sunda terbagi kepada tiga bagian yaitu,”
  • ·        Kala Surya Caka SUNda
  • ·        Kala Candra Caka SUNda
  • ·        Kala Sukra Caka SUNda

Kala Surya berdasarkan pada matahari: Kasa,
  1. Karo,
  2. Katiga,
  3. Kapat,
  4. Kalima,
  5. Kanem,
  6. Kapitu,
  7. Kawalu,
  8. Kasanga,
  9. Kadasa,
  10. Hapitlemah dan
  11. Hapitkayu.

Kala Candra perhitungan kalender berdasarkan bulan :
  1. Kartika,
  2. Margasira,
  3. Posya,
  4. Maga,
  5. Palguna,
  6. Setra,
  7. Wesaka,
  8. Yetsa,
  9. Asada,
  10. Srawana,
  11. Badra, dan
  12. Asuji


Kala Sukra perhitungan kalender berdasarkan pada bintang:
Masyarakat Baduy yang menggunakan penanggalan Sukra Kala adalah saat akan menggarap Huma.
Tanggal kidang, turun kidang (bintang kijang mulai muncul, turunlah kijang). Pada saat bintang kijang mulai muncul, orang Kanékés mulai menggarap huma.
Kidang rumangsang (bintang kijang mekar di waktu subuh). Pada saat ini, semua rumput dan ranting harus sudah kering, siap untuk dibakar. Kidang muhunan (bintang kijang memuncak). Posisi bintang tegak lurus di atas kepala pada waktu subuh. Pada waktu ini, lahan huma sudah bersih, siap untuk ditanami.
Kidang ilang, turun kungkang (bintang kijang menghilang, keluarlah walang sangit). Berarti saat binatang kijang tak muncul lagi, itulah masanya keluar hama padi, seperti walang sangit.

Masyarakat Baduy mempercayai bahwa kidang ilang, turun kungkang adalah masa berkeliarannya mahluk halus (lelembut) dan siluman yang harus dihadapi dengan berbagai upaya baik secara lahiriah maupun secara batiniah. Selain itu, dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari tentunya masyarakat Baduy disesuaikan dengan penanggalan:

  1. Bulan Kasa
  2. Bulan Karo
  3. Bulan Katilu
  4. Bulan Sapar
  5. Bulan Kalima
  6. Bulan Kaanem
  7. Bulan Kapitu
  8. Bulan Kadalapan
  9. Bulan Kasalapan
  10. bulan Kasapuluh
  11. Bulan Hapid Lemah
  12. Bulan Hapid Kayu 

Dalam Kala Surya, bulan ke 1 sampai dengan ke 12 mempunyai istilah yaitu
Bulan dalam Kala Candra yaitu. Kala Surya adalah Kalender dengan dimensi solar atau matahari,  Candralaka adalah Kala Sunda yang berdimensi lunar atau bulan, sedangkan kalender dengan dimensi bintang disebut Sukrakala.

Sesuai Kalender Sunda, Kala Surya Saka Sunda mengenal aturan yaitu tiga tahun pendek, keempatnya tahun panjang. Setiap tahun habis dibagi 128, dijadikan tahun pendek. Akhir tahun surya adalah saat matahari berada di titik paling selatan.

Kala Candra mempunyai aturan dalam sewindu, tahun ke 2, ke 5 dan ke 8 adalah tahun panjang dan sisa itu semua tahun pendek. Setiap tahun ke 120 dijadikan tahun pendek.

Setiap tahun yang habis dibagi 2400 dijadikan tahun panjang. Keistimewaan Kala Candra adalah “Ciples” yaitu jika awal windu (disebut ibu hari) senin manis makan akhirnya adalah Ahad Kaliwon.

Keistimewaan lainnya adalah Ibu Hari berganti setelah 120 tahun. Mulai dari Senin Manis, Ahad Kliwon, Saptu Wage, Jumaah Pon, Kemis Pahing< rebo Manis, Salasa Kaliwon, Hingga terakhir Rebo Pahing.

Jika dihitung kejadian kejadian itu berlangsung dalam waktu 84.000 tahun. Artinya, pada tahun ke 84.001. Ibu hari kembali pada senin manis. Dalam perjalanan 84000 tahun, sistem penanggalan sunda mengenal juga “Dewa Taun” yaitu hari pertama dan terakhir setiap kurun waktu 2.400 tahun.


Penamaan hari dalam kalender SUNda, yaitu :
  1. Radite/Dite (Minggu), 
  2. Soma (Senin), 
  3. Anggara (Selasa), 
  4. Buda (Rabu), 
  5. Respati (Kamis), 
  6. Sukra (Jumat) dan 
  7. HATumpek (Sabtu). 

Selain itu, ada waktu untuk menunjukan siang dan malam yaitu meletek srangenge (terbit pajar), isuk-isuk (pagi-pagi), haneut moyan dan pecat sawed.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar